Minggu, Januari 02, 2011

TERIMA KASIHKU KEPADA SANG BUDDHA



TERIMA KASIHKU KEPADA SANG BUDDHA
oleh : Tanhadi

Jika alam semesta dan seisinya ini adalah ciptaan tuhan,
semestinya semua akan nampak indah dan penuh kedamaian, semestinya aku tidak perlu terjatuh dalam jurang penderitaan hidup, karena tuhan seharusnya mencintai dan mengasihi seluruh ciptaannya.

Jika seluruh kehidupan ini tercipta karena kehendak tuhan,
semestinya aku sebagai ciptaanNya tidak perlu lelah dalam memperjuangkan hidup dan kehidupan ini, dan apa yang harus aku lakukan adalah hanya mengimani-NYA tanpa perlu bertanya, cukup sudah aku pasrahkan seluruh hidupku kepada tuhan, maka aku pasti akan bahagia dan kelak akan bersama tuhan didalam surga.

Namun.....
aku sering terperangah ketika kumelihat kenyataan hidup ini,
begitu banyak bukti ketidakbahagiaan kudapati ,
bahwa semua makhluk dicengkeram oleh penderitaan-penderitaan yang berkepanjangan.
Begitu dahsyatnya belenggu penderitaan, kemiskinan dan kebodohan meliputi semua makhluk hidup di alam semesta ini.

Aku termenung dalam lingkaran pemikiran yang tiada henti,
'mengapa semua penderitaan ini harus ada dan dialami oleh semua makhluk?'

'Mengapa aku , anda, kami dan mereka harus terlahir di dunia ini?'

Mengapa gelombang hidup dan kehidupan ini senantiasa mengombang-ambingkan bahtera kehidupan semua makhluk  tanpa ada kepastian dari tuhan sampai kapan semuanya ini akan berakhir?

Mengapa manusia yang bermoral bejad berlumuran dengan kejahatan, hidup penuh dengan kemewahan dan tawa kemenangan?

Mengapa manusia yang seumur hidupnya banyak berjuang untuk berbuat kebaikan, suka menolong sesama makhluk,  berhati mulia dan penuh kasih-sayang, namun mereka harus terjerumus kedalam kehidupan yang serba tidak berkecukupan, miskin dan teraniaya?

Benarkah aku harus percaya saja secara membuta,
seperti yang selalu mereka katakan, bahwa itu hanyalah cobaan dari tuhan untuk menguji sejauh mana kesetiaan kita kepadanya?

Sering aku bertanya-tanya...
jikalau penderitaan yang dialami oleh makhluk ini merupakan ujian dari tuhan,
sampai batas mana dan sejauh mana cobaan itu akan berakhir?

Karena tidak sedikit penderitaan itu dialami hingga kematian datang menjemput.
Jelas ini bukanlah cobaan...bukan pula sebuah ujian....
Karena cobaan tidak seharusnya berlaku sampai orang itu mati. 
Tidak seharusnya semua ini harus terjadi jika memang tuhan maha pengasih dan penyayang terhadap ciptaannya.

Sepanjang siang dan malam aku merenung,
mengapa tuhan harus mencobai dan menguji ciptaannya sendiri?
ataukah memang tuhan tidak mengetahui sejauh mana daya tahan setiap ciptaannya dalam menerima cobaan itu? ataukah tuhan merasa ragu-ragu terhadap kesetiaan ciptaannya ini terhadapnya? dan takut bila mereka berpaling darinya?
Jika demikian, kelirukah jika aku berpandangan bahwa tuhan tidaklah maha tahu dan maha kuasa...dan ia pun tidak maha sempurna?.

Berawal dari kekeliruan pemahaman tentang tuhan secara membuta-tuli, mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan dan kekecewaan yang dalam dan berkepanjangan dalam seluruh hidupnya, Sehingga tidak sedikit yang berkata bahwa sumber penderitaan dan malapetaka dalam hidup dan kehidupan ini adalah dari tuhan semata.
Demikian pula dia-lah yang membuat semua sumber kejahatan di alam semesta ini terjadi.

Karena dengan tekanan kehidupan yang begitu berat, seseorang akan mencari jalan keluarnya sendiri dan tidak sedikit pula yang melakukan perbuatan kejahatan dan semuanya itu dilakukan karena terpaksa...., mereka tak mampu lagi menanggung beban penderitaan dari cobaannya yang berkepanjangan dan berat untuk dipikul oleh setiap insan manusia.

Sungguh aku bersyukur....
Jika bukan karena Sang Buddha,
mungkin aku disini telah terkapar dalam sebuah kepasrahan hidup diatas kehendak dan rencana tuhan.

Mungkin pula aku telah tersungkur dalam kebodohan batin yang menanti masa-masa percobaan dari tuhan ini sampai kematian menjemputku pula......

Terima kasih Buddha, 
Engkaulah Maha Guru sejagat.
Sungguh mulia dan betapa agungnya dirimu dan ajaranmu
Engkau telah mengajarkan kepada kami tentang hidup dan kehidupan,
Engkau telah mengajarkan, menuntun dan menunjukkan Jalan Mulia menuju pengakhiran dari penderitaan ini ….menuju kebahagiaan yang hakiki...Yang Mutlak...NIBBANA !.

oooOOooo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar