Rabu, September 26, 2012

Ketika Sang Buddha 'Bersin'


KETIKA SANG BUDDHA ‘BERSIN’


Pada suatu hari, ketika Sang bhagava sedang membabarkan Dhamma dengan dikelilingi banyak Bhikkhu, beliau Bersin..

Para Bhikkhu serempak berseru : “ Semoga panjang umurmu, Guru !”

Kegaduhan itu sesaat memotong wejangan Dhamma. Kemudian Sang Bhagava berpesan kepada para Bhikkhu itu demikian : “ Para Bhikkhu, bila ‘ Semoga panjang umur’ ditujukan kepada seseorang yang bersin,  dapatkah ia akan hidup atau mati karenanya ?”

“ Tidak, Guru !” jawab mereka.

“ Para Bhikkhu,’ Semoga panjang umur’ jangan diucapkan kepada orang yang bersin; siapapun yang mengucapkannya berarti melakukan pelanggaran.”

Suatu saat ketika seorang Bhikkhu bersin dan orang-orang perumah-tangga mengucapkan “ Semoga panjang umurmu, Guru “...mereka menjadi bingung dan tidak menjawab.

Orang-orang menjadi tidak senang, bersungut-sungut dan protes :” Bagaimana Bhikkhu-Bhikkhu ini, putra-putra Sakya, tidak dapat menjawab ketika orang mengucapkan ‘ Semoga panjang umurmu, Guru’ “

Para Bhikkhu menyampaikan hal ini kepada Sang Bhagava. Beliau berkata : “ Para Bhikkhu, orang-orang perumah-tangga itu sudah terbiasa dengan hal-hal takhayul. Untuk selanjutnya Aku mengijinkan kepadamu untuk menjawab ‘ Semoga engkau juga panjang umur’ bila orang mengucapkan ‘ Semoga panjang umurmu, Guru.’” ( Vin. Cv. Kh.5 )


* Disini dapat kita lihat bahwa Sang Buddha cukup luwes dalam menentukan suatu peraturan ( Vinaya ) bagi para Bhikkhu dan mempunyai rasa toleransi yang sangat tinggi terhadap kepercayaan-kepercayaan dari Tradisi masyarakat setempat.


Sumber :
Kehidupan Sang Buddha jilid I
Editor by :- Phra Chaluai Sujivo Thera 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar