Kamis, Juni 27, 2013

Terbebas Dari Lima Ketakutan

TERBEBAS DARI LIMA KETAKUTAN

Ada Empat Kekuatan yaitu :
1.    Kekuatan kebijaksanaan,
2.    Kekuatan semangat,
3.    Kekuatan kehidupan yang tak ternoda, dan
4.    Kekuatan kebaikan hati.

1)    KEKUATAN KEBIJAKSANAAN, yaitu :
-         Hal-hal yang tak bajik dan hal-hal yang dianggap sebagai tak bajik;
-         Hal-hal yang bajik dan hal-hal yang dianggap sebagai bajik;
-         Hal-hal yang tak tercela dan hal-hal yang di nggap sebagai tak tercela;
-         Hal-hal yang tercela dan hal-hal yang dianggap sebagai tercela;
-         Hal-hal yang gelap dan hal-hal yang dianggap sebagai gelap;
-         Hal-hal yang terang dan hal-hal yang dianggap sebagai terang;
-         Hal-hal yang cocok dan hal-hal yang dianggap sebagai cocok untuk dilatih;
-         Hal-hal yang tidak cocok dan hal-hal yang dianggap sebagai tidak cocok untuk dilatih;
-         Hal-hal yang berharga dan hal-hal yang dianggap sebagai berharga ;
-         Hal-hal yang tidak berharga dan hal-hal yang dianggap sebagai tidak berharga bagi para mulia.

Untuk melihat hal-hal ini dengan jelas dan untuk MEMPERTIMBANGKAN DENGAN BAIK, inilah yang disebut kekuatan kebijaksanaan.

2)    KEKUATAN SEMANGAT, yaitu :
-         Hal-hal yang tak bajik, tercela, gelap, tidak cocok untuk dilatih, yang tidak berharga bagi para mulia, dan yang dianggap sebagai demikian untuk membangkitkan keinginan, untuk mengerahkan usaha dan menggugah semangat seseorang untuk MENINGGALKAN hal-hal ini;

-         dan mengenai hal-hal Hal-hal yang bajik, tak tercela, terang, cocok untuk dilatih, berharga bagi para mulia, dan yang dianggap sebagai demikian untuk membangkitkan keinginan, untuk mengerahkan usaha dan menggugah semangat seseorang dalam MENCAPAI semua hal-hal ini. Inilah yang disebut kekuatan semangat.

3)    KEKUATAN KEHIDUPAN YANG TAK TERNODA, yaitu :
Seorang siswa mulia yang tak ternoda dalam perbuatannya, ucapannya dan pikirannya. Inilah yang disebut kekuatan kehidupan yang tak ternoda.

4)    KEKUATAN KEBAIKAN HATI, yaitu :
Ada empat dasar kebaikan hati :
-         dengan hadiah
-         dengan ucapan yang bersahabat
-         dengan tindakan membantu, dan
-         dengan pemberian kesetaraan

Inilah hadiah yang terbaik :
-         Hadiah Dhamma

Dan inilah ucapan bersahabat yang terbaik :
-         Mengajarkan Dhamma terusmenerus kepada mereka yang ingin mendengarkan dan yang mendengarkan dengan penuh perhatian

Dan inilah tindakan membantu yang terbaik :
-         Untuk membangkitkan, menjaga dan memperkuat keyakinan pada mereka yang tidak memiliki keyakinan;

-         Untuk membangkitkan, menjaga dan memperkuat moralitas pada mereka yang tidak bermoral;

-         Untuk membangkitkan, menjaga dan memperkuat kedermawanan pada mereka yang kikir;

-         Untuk membangkitkan, menjaga dan memperkuat kebijaksanaan pada mereka yang bodoh.

Dan inilah pemberian kesetaraan yang terbaik :
-         Jika seorang ‘Pemasuk Arus’ menjadi setara dengan Pemasuk Arus;

-         Jika ‘Yang Kembali Sekali Lagi’ setara dengan Yang Kembali Sekali Lagi;

-         Jika seorang ‘Yang Tidak Kembali Lagi’ setara dengan Yang Tidak Kembali Lagi;

-         dan, seorang Arahat setara dengan Arahat.

Inilah yang disebut kekuatan kebaikan hati.

Demikianlah akhir dari empat kekuatan.

Seorang siswa mulai yang memiliki empat kekuatan ini telah meninggalkan lima ketakutan, yaitu :
-         ketakutan akan kehidupannya,
-         ketakutan akan nama buruk,
-         ketakutan akan merasa malu di depan umum,
-         ketakutan akan kematian, dan
-         ketakutan akan nasib masa depan yang tidak bahagia.

Seorang siswa mulia yang memiliki empat kekuatan ini akan berpikir :
“ Aku tidak memiliki ketakutan akan kehidupanku. Mengapa aku harus memiliki ketakutan akan hal itu? Bukankah aku memiliki empat kekuatan- kebijaksanaan, semangat, kehidupan tak ternoda dan kebaikan hati ?

Hanya orang yang dungu dan malas yang memiliki noda dalam perbuatan, ucapan dan pikiran, serta yang tidak memiliki kebaikan hati, orang seperti itulah yang mungkin memiliki ketakutan akan kehidupannya.”

“ Aku tidak memiliki ketakutan akan nama buruk atau merasa malu di depan umum, tidak pula ketakutan akan kematian dan akan nasib masa depan yang tidak bahagia. Mengapa aku harus memiliki ketakutan-ketakutan ini ? Bukankah aku memiliki empat kekuatan- kebijaksanaan, semangat, kehidupan tak ternoda dan kebaikan hati?

Hanya seorang yang dungu dan malas, yang memiliki noda dalam perbuatan, ucapan, dan pikiran, serta yang tidak memiliki kebaikan hati, orang seperti inilah yang mungkin memiliki semua ketakutan ini.”

Demikianlah semua ini harus dipahami, bahwa seorang siswa mulia yang memiliki empat kekuatan ini telah meninggalkan lima ketakutan.


(Anguttara Nikaya IX.5)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar