(3) Bapak Gubernur menikmati waktu yang senggang
(Cerita dari Tiongkok)
Suatu hari seorang gubernur dari sebuah provinsi di Tiongkok mengunjungi sebuah kelenteng dan bercakap cakap dengan kepala hwesio dari kelenteng itu. Kepala hwesio (monk) yang telah diberitahu sebelumnya, mempersiapkan untuk menerima tamu agung yang akan datang, menurut norma norma pada waktu itu. Sesudah bercakap cakap beberapa lamanya, minum dan makan kecil, gubernur itu sebelum meninggalkan kelenteng, mensitir sebuah syair pada jaman Tang dinasti yang isinya kira kira sebagai berikut:
Berjalan melalui kelenteng yang indah ini
aku mampir untuk berbicara dengan bapak hwesio
Diluar kesibukan hidup sehari hari
Waktu yang senggang dan santai ini
aku sangat menikmatinya.
Sesudah mendengar syair ini bapak hwesio tersenyum. Bapak gubernur mengira bahwa syairnya baik dan enak didengar lalu bertanya padanya:”mengapa bapak senyum?”
Pak hwesio menjawabnya:”Bapak gubernur menikmati waktu yang senggang ini, tetapi bapak gubernur tidak tahu bahwa aku telah repot beberapa hari untuk mempersiapkannya!”
oooOOooo
waduh, lain kali pak gubernurnya bisa jadi sungkan kalo mau ke kelenteng :D
BalasHapuspak Hwesio-nya sangat terang2an ngomongnya :D
beda tingkat kerepotannya kalau didatangi tamu "penting" dan tamu "gak penting".
rasanya saya pernah baca cerita lain soal kedatangan tamu juga. kalau nggak salah 3 orang (raja, pejabat, dan orang biasa). waktu raja datang, malah dia tampil seadanya. kebalikan dengan cerita ini. (maap, kalau ceritanya salah :D)
Hehehe..kayaknya antara pak Hwesio dan pak Gubernur sudah CS-an, jadi gak sungkan-sungkan lagi kalau ngomong terang-terangan...:)
BalasHapus