ASAL USUL PUJIAN
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA
Demikianlah yang telah aku dengar: Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang menetap di dekat Savatthi di Hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Saat itu brahmana Janussoni sedang keluar dari Janussoni melihat pertapa Pitolika sedang mendatanginya dari jarak tertentu dan melihatnya, ia berkata demikian kepada pertapa Pitolika:
"Tuan, saya datang atas kehadiran pertapa Gotama".
"Bagaimana menurutmu, Vacchayana? Apakah pertama Gotama memiliki kebijaksanaan yang luhur? Apakah menurutmu Beliau bijaksana?"
"Namun, siapakah saya ini Tuan, sehingga saya seyogyanya mengetahui apakah pertapa Gotama memiliki kebijaksanaan luhur atau tidak? Tentu saja hanya orang seperti Beliau yang dapat mengetahui apakah pertapa Gotama memiliki kebijaksanaan luhur".
"Tak diragukan lagi, dengan pujian yang luhur bahwa yang terhormat Vacchayana memuji pertapa Gotama".
"Namun, siapakah saya ini Tuan, sehingga saya seyogyanya memuji pertapa Gotama? Dipuji oleh yang patut dipuji itulah Yang Mulia Gotama, pemimpin para dewa dan manusia".
Ketika hal ini telah diucapkan, brahmana Janussoni turun dari kendaraannya yang serba putih, dan setelah merapikan pakaian atasnya ke bahu, setelah bernamaskara kepada Sang Bhagava, beliau memuji Sang Buddha tiga kali dengan pujian berikut:
“ Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa !”
“ Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa !”
“ Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma Sambuddhassa !”
Serta merta, kalimat yang merupakan ekspresi pujian dan pujian ini cukup luas diketahui, sehingga beberapa umat awam, beberapa umat Buddha dan beberapa brahmana serta sedikitnya seorang Raja, telah mengucapkan kata-kata pujian ini. Oleh karena itu, bilamana saat ini kita membacakan kata-kata ini, ini merupakan rangkaian suara sejak masa lalu, sejak zaman sang Buddha masih hidup. Kita dapat membacakannya seperti brahmana ini melakukannya:
NAMO TASSA BHAGAVATO ARAHATO SAMMA SAMBUDDHASSA !
Sebanyak tiga kali di dalam bahasa Pali, atau dengan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia , yang artinya :
" Terpujilah Sang Bhagava, Yang Maha Suci,
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna ".
Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar