KISAH PARA SESEPUH CHAN
(Zen Buddhisme China)
2. HUI KE
(Sesepuh Chan ke-2)
Setelah Bodhidharma menyeberang sungai Yangtze, ia menuju biara shaolin di gunung Song. Bodhidharma menghabiskan waktunya duduk bermeditasi dan menghadap dinding. Suatu hari, biksu bernama Seng-guang yang serius mempelajari ajaran datang dan berdiri tak bergerak di antara salju, menunggu bertemu Bodhidharma.
Bodhidharma : Apa yang membuatmu datang ke sini dan berdiri di salju ?
Seng Guang : Kuharap guru berbelas kasih dan mengajariku esensi buddhisme.
Bodhidharma : Untuk mencapai kebuddhaan tidak membutuhkan waktu latihan yang lama. Tapi bila tekadmu tidak kuat, aku ragu bahwa kamu mampu mencapainya.
Seng-Guang kemudian mengeluarkan sebilah pisau dan memotong tangan kiri-nya.
Bodhidharma : Untuk mencapai kebuddhaan, seseorang boleh tidak menganggap tubuh atau hidup sebagai miliknya. Dalam hal ini, kamu memotong tanganmu bisa dianggap sebagai hal yang baik.
Seng-Guang : Guru, Tolong tenangkan pikiranku. (menurut cerita, Seng-guang sering mengalami mimpi buruk tentang pembunuhan)
Bodhidharma : Tunjukkan padaku, pikiranmu dan aku akan menenangkannya. Bila kamu menemukannya, bisakah itu dianggap milikmu ?
Seng Guang : Aku telah mencari pikiranku, tapi tidak bisa ditemukan.
Bodhidharma : Itulah, aku telah menenangkan pikiranmu. Apakah kamu telah mengerti sekarang ?
Seng-Guang : Aku mengerti, Inti-nya semua adalah kekosongan, dan itulah sebabnya bodhisatva tidak tertipu. Tidak memiliki ilusi adalah menyeberang ke tepian lain-nya.
Bodhidharma menerima Seng Guang sebagai muridnya dan namanya diganti menjadi Hui Ke.
Pada tahun 532 M dan Bodhidharma merasa sudah waktunya kembali ke India setelah menghabiskan sembilan tahun di biara Shaolin. Ia memanggil muridnya untuk menguji pemahaman mereka.
Bodhidharma : Katakan padaku apa yang kamu pahami ?
Murid I : Kita tidak boleh melekat pada dunia tapi juga tidak mencampakannya, tapi hanya menggunakannya sebagai alat.
Bodhidharma : Kamu hanya memahami kulitku.
Murid II : Sebagaimana saya pahami, kebenaran adalah penampakan dari buddha. Kita melihatnya sekali lalu tidak pernah lagi.
Bodhidharma : Kamua hanya menangkap dagingku.
Murid III : Empat unsur adalah kosong dan lima gabungan kemelekatan adalah ketiadaan. nyatanya tak ada yang bisa dipahami.
Bodhidharma : Kamu hanya menangkap tulangku.
Akhirnya, giliran Hui Ke. Ia tidak mengatakan apapun hanya membungkuk pada Bodhidharma dalam dalam.
Bodhidharma : Kamu telah menangkap inti-ku.
Hui Ke kemudian menjadi pemimpin Chan ke-2. Ia melanjutkan karya Bodhidharma membebaskan makhluk yang terpedaya.
oooOOooo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar