PUNNAKIRIYA VATTHU 3 (3 macam perbuatan berjasa) yaitu:
1. Danamaya : Jasa yang di peroleh dengan memberikan dana
2. Silamaya : Jasa yang di peroleh dengan mempertahankan kelakuan bermoral
3. Bhavanamaya : Jasa yang diperoleh dengan mengembangkan bahvana/meditasi
(Anguttara nikaya IV. 241)
SAPPURISA PANATTI 3 (3 macam Dhamma yang patut dilaksanakan atau ciri orang yang bajik) yaitu:
1. Dana: Berdana kepada orang yang patut diberikan dana
2. Pabbajja: Penglepasan keduniawian, tidak melakukan kekejaman
3. Matapitu-upatthana: Melindungi dan memelihara orang tua, berusaha memberikan kebahagiaan lahir dan batin
(Anguttara nikaya I. 151)
SADDHA 4 (4 macam keyakinan) yaitu:
1. Kamma Saddha: Kenyakinan terhadap Hukum Kamma
2. Vipaka Saddha: Kenyakinan terhadap akibat dari Hukum Kamma
3. Kammassakata Saddha: Kenyakinan bahwa semua makhluk mempunyai kamma masing-masing dan bertanggung jawab terhadap perbuatannya.
4. Tathagatabodhi Saddha: Kenyakinan terhadap pencapaian Penerangan Sempurna dari Sang Buddha, yakin bahwa Sang Buddha adalah Yang Maha Suci, Yang Maha Tahu, Yang Maha Bijaksana, Yang Maha Pengasih dan penyayang.
(Vijja Dhamma hal. 50)
ARIYA VADDHI 5 (5 macam Dhamma kepunyaan orang berbudi) yaitu:
1. Saddha: Mempunyai kenyakinan yang kuat terhadap Sang Tri Ratna, yang merupakan kebenaran dan kebajikan
2. Sila: Bersusila, melakukan perbuatan baik
3. Suta: Belajar dan mendengar untuk mencari pengetahuan benar
4. Caga: Mempunyai kemurahan hati, senang membantu dan tidak mementingkan diri sendiri.
(Anguttara nikaya III.80)
UPASAKA DHAMMA 5 (5 macam Dhamma kepunyaan Upasaka dan Upasika) yaitu:
1. Mempunyai Kenyakinan (Saddha), kenyakinan terhadap Sang Tri Ratna
2. Mempunyai kesucian Sila
3. Tidak percaya akan perbuatan tahyul dan kabar angin atau desas desus yang belum di cek kebenarannya.
4. Tidak mencari sumber kebaikan dan kebenaran di luar Dhamma
5. Berbuat kebaikkan sesuai dengan Dhamma.
(Anguttara nikaya III. 206)
UPASAKA DHAMMA 7 (7 macam Dhamma untuk kemajuan batiniah Upasaka-Upasika) yaitu:
1. Sering mengunjungi para Bhikkhu
2. Sering mendengarkan Dhamma
3. Melatih diri melaksanakan adhi-sila (sila tertinggi)
4. Mempunyai Kenyakinan terhadap para Bhikkhu yang tua dan muda vassanya.
5. Mendengarkan Dhamma tanpa tujuan untuk mengeritik
6. Tidak mencari sumber kebaikan dan kebenaran di luar Dhamma
7. Berbuat kebaikan sesuai dengan Dhamma
(Anguttara nikaya IV. 25.26)
ATTHA SILA 8 (8 macam sila/tata susila) yaitu:
1. Panatipata Veramani: Menahan diri dari pembunuhan
2. Adinnadana Veramani: Menahan diri dari pencurian
3. Abrahmacariya Veramani: Menahan diri dari hubungan kelamin
4. Musavada Veramani: Menahan diri dari berdusta
5. Sura Merayamajja Pamadatthana Veramani: Menahan diri dari makanan dan minuman yang memabukkan dan ketagihan.
6. Vikalabhojana Veramani: Menahan diri tidak akan makan setelah pukul 12.00 tengah hari.
7. Nacca Gita Vadita Visukadassana Malagandha Vilepana Dharana Mandana Vibhusanatthana Veramani: Menahan diri tidak akan menari, menyanyi, bermain musik, melihat pertunjukan, memakai bunga-bungaan, wangi-wangian, pomade dan perhiasan-perhiasan bersolek lainnya.
8. Uccasayana Mahasayana Veramani: Menahan diri tidak akan memakai tempat duduk dan tempat tidur yang mewah.
(Anguttaranikaya IV. 248)
SAPPURISA DHAMMA 8 (8 macam harta dari orang yang baik) yaitu:
1. Saddhamma Samannagato: Mempunyai kebajikan 7 macam adalah:
- Mempunyai kenyakinan (saddha)
- Mempunyai rasa malu (hiri)
- Mempunyai rasa takut (ottappa)
- Mempunyai banyak pengetahuan (bahussuta)
- Mempunyai usaha yang giat (viriya)
- Mempunyai kesadaran (sati)
- Mempunyai kebjikasanaan (panna)
2. Sappurisa Bhatti: Bergaul dengan orang baik
3. Sappurisa Cinti: Berfikir yang benar, tidak berfikir untuk merugikan diri sendiri dan makhluk lain.
4. Sappurisa Manti: Berunding dengan orang yang baik
5. Sappurisa Vaco: Berbicara yang benar, yaitu tidak bicara bohong, tidak menghina dan memfitnah, tidak bicara kasar, tidak omong kosong dan tidak bicara merugikan orang lain
6. Sappurisa Kammanto: Berbuat yang benar, yaitu tidak melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
7. Sappurisa Ditthi: Mempunyai pandangan yang benar, yaitu berbuat baik dapat kebaikkan, berbuat jahat dapat kejahatan dan lain-lainya.
8. Sappurisa Danam Ditthi: Berdana sesuai dengan Sappurisa Dana 8 (8 macam dana dari orang yang baik)
(Majjhimanikaya III. 23)
DASA SILA 10 (10 macam sila/tata susila) yaitu:
1. Panatipata Veramani: Menahan diri dari pembunuhan
2. Adinnadana Veramani: Menahan diri dari pencurian
3. Abrahmacariya Veramani: Menahan diri dari hubungan kelamin
4. Musavada Veramani: Menahan diri dari berdusta
5. Sura Merayamajja Pamadatthana Veramani: Menahan diri dari makanan dan minuman yang memabukkan dan ketagihan.
6. Vikalabhojana Veramani: Menahan diri tidak akan makan setelah pukul 12.00 tengah hari.
7. Nacca Gita Vadita Visukadassana Veramani: Menahan diri tidak akan menari, menyanyi, bermain musik, melihat pertunjukan
8. Malagandha Vilepana Dharana Mandana Vibhusanatthana Veramani: Menahan diri tidak akan memakai bunga-bungaan, wangi-wangin, pomade dan perhiasan-perhiasan bersolek lainnya.
9. Uccasayana Mahasayana Veramani: Menahan diri tidak akan memakai tempat duduk dan tempat tidur yang mewah.
10. Jatarupa Rajata patiggahana Veramani: Menahan diri tidak akan menerima emas dan perak (berarti uang).
(Khuddakapatha I. 1)
DHAMMA yang wajib di hindarkan oleh para upasaka-upasika (termasuk Pandita) yaitu:
v VANIJJA 5 (5 macam perdagangan)
- Sattha Vanijja: berdagang alat senjata
- Satta Vanijja: Berdagang makhluk hidup
- Mamsa Vanijja: Berdagang daging
- Majja Vanijja: Berdagang minuman yang memabukkan
- Visa Vanijja: Berdagang Racun
(Anguttaranikaya III. 207)
v ABHITHANA 6 (6 macam perbuatan Durhaka) yaitu:
- Matughata: Membunuh Ibu
- Pitughata: Membunuh Ayah
- Arahantaghata: Membunuh Arahat
- Lohituppada: Melukai diri Sang Buddha sehingga meneteskan darahnya Keluar
- Sanghabheda: Memecah belahkan Sangha
- Annasatthuddesa: Mengikuti dan mengajarkan agama-agama lain (hanya untuk para Bhikkhu).
Keterangan:
Lima yang pertama adalah kejahatan-kejahatan besar bagi setiap orang, walaupun yang kelima lebih cenderung untuk dilakukan oleh para Bhikkhu daripada umat awam, tetapi yang keenam khusus dimaksud bagi para bhikkhu yang meskipun mengenakan jubah bhikkhu dan pernyataan mereka sendiri untuk menjadi bhikkhu, tetapi tidak tahu malu mengajarkan cara-cara dari agama lain dengan mengorbankan agamanya sendiri. ini adalah seperti suatu perbuatan penghianatan dan bhikkhu itu bukan lain hanyalah seorang penghianat.
(Anguttaranikaya III 439. Khuddakapatha VI 10. Suttanipata 231)
Sumber : Kamus Umum Buddha Dhamma (Panjika)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar