KISAH BHIKKHU YANG
CEROBOH
Dhammapada IX: 121
Ada seorang bhikkhu, setelah menggunakan barang-barang
perabotan, seperti tempat tidur, kursi panjang, dan peralatan milik vihara,
meninggalkannya begitu saja barang-barang itu dengan tidak mengembalikannya ke
tempat semula. Membiarkannya terkena hujan dan matahari, dan menjadi sarang
semut-semut putih. Ketika bhikkhu-bhikkhu lain menegurnya karena kebiasaannya
yang tidak bertanggung jawab, dia akan menjawab dengan cepat dan tajam:
"Saya tidak mempunyai maksud untuk menghancurkan
barang-barang tersebut, lagipula barang-barang itu hanya akan mengalami
kerusakan kecil", dan lain-lain. Selanjutnya dia meneruskan kebiasaan yang
sama.
Ketika Sang Buddha datang dan mengetahui hal tersebut,
Beliau berkata kepada bhikkhu tersebut:
"Kamu seharusnya tidak meremehkan perbuatan
buruk, walau sekecil apapun, karena itu akan menjadi besar jika kamu
melakukannya sebagai kebiasaan".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
121 berikut:
Jangan meremehkan kejahatan walaupun
kecil, dengan berkata:
"Perbuatan jahat tidak akan membawa
akibat".
Bagaikan sebuah tempayan akan terisi
penuh oleh air
yang jatuh setetes demi setetes,
demikian pula orang bodoh
sedikit demi sedikit memenuhi dirinya
dengan kejahatan.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar