ADA
HIKMAH PADA SEGALA PERISTIWA
Suatu ketika, ada sebuah kapal
yang tenggelam diterjang badai.
Semuanya porak poranda. Tak ada
awak yang tersisa, kecuali satu orang pria yang berhasil mendapatkan pelampung.
Namun, nasib baik belum berpihak pada pria ini. Dia terdampar pada sebuah pulau
kecil tak berpenghuni, sendiri, dan tak punya bekal makanan.
Dia terus berharap agar kamma
baik berbuah dalam bentuk keselamatan. Setiap saat, dipandangnya ke penjuru
cakrawala, mengharap ada kapal yang datang merapat. Sayang, pulau ini terlalu
terpencil. Hampir tak ada kapal yang mau melewatinya.
Lama kemudian, pria ini pun lelah
untuk berharap. Lalu, untuk menghangatkan badan, ia membuat perapian, sambil
mencari kayu dan pelepah nyiur untuk tempatnya beristirahat. Dibuatnya
rumah-rumahan, sekedar tempat untuk melepas lelah. Disusunnya semua nyiur
dengan cermat, agar bangunan itu kokoh dan dapat bertahan lama.
Keesokan harinya, pria malang ini
mencari makanan. Dicarinya buah-buahan untuk penganjal perutnya yang lapar.
Semua pelosok dijelajahi, hingga kemudian, ia kembali ke gubuknya. Namun, ia
terkejut. Semuanya telah hangus terbakar, rata dengan tanah, hampir tak
bersisa. Gubuk itu terbakar, karena perapian yang lupa dipadamkannya. Asap
membubung tinggi, dan hilanglah semua kerja kerasnya semalam.
Pria ini berteriak marah dan
menyesali kamma buruknya yang berbuah bertubi-tubi.
Mengapa?
Mengapa harus semua kamma buruk
berbuah dalam satu waktu yang hampir bersamaan?
Tiba-tiba.terdengar peluit yang
ditiup. Tuittt..tuuitttt. Ternyata ada sebuah kapal yang datang. Kapal itu mendekati
pantai, dan turunlah beberapa orang menghampiri pria yang sedang menangisi
gubuknya ini.
Pria ini kembali terkejut.
Ia lalu bertanya: “Bagaimana
kalian bisa tahu kalau aku ada disini ?”
Mereka menjawab : “Kami melihat
simbol asapmu.”
_______________________
Teman, sangat mudah memang bagi
kita, untuk marah, kecewa dan menyesal saat musibah itu tiba.
Nestapa yang kita terima, tampak
akan begitu berat, saat terjadi dan berulang-ulang.
Kita memang bisa memilih untuk
marah, mengumpat, dan terus mengeluh. Namun, teman, agaknya kita tak boleh
kehilangan semangat dan kebijaksanaan kita.
SUATU MUSIBAH,
PASTI ADA HIKMAHNYA
Dan teman, ingatlah, saat ada
asap dan api yang membubung dan membakar dalam batinmu, jangan kecil hati.
Jangan sesali semua itu.
Jangan hilangkan perasaan sabar
dari dalam batinmu. Sebab, bisa jadi, itu semua adalah sebagai tanda dan simbol
bagi orang lain untuk datang padamu, dan mau menolongmu. Sebab, untuk semua hal
buruk yang kita pikirkan, pengendalian pikiran serta kebijaksanaan dapat
menjadi awal penyelesaian masalah secara membahagiakan.
Jangan hilangkan harapan,
semangat dan kebijaksanaan itu.
Sumber : Internet
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar