WAWASAN
(CARA BERPIKIR KITA)
Seorang bapak naik kereta api dengan tiga orang anaknya,
laki-laki semua dan masih kecil-kecil. Ada yang tiga tahun, ada yang enam tahun
dan ada yang tujuh tahun. Ketiga anaknya ini nakal, bandel. Lari kesana, lari
kesini, merangkak kesana, merangkak kesini, naik-naik kursi, padahal di gerbong
itu banyak orang. Anak-anak itu berteriak-teriak, ramai, menyanyi-nyanyi.
Di samping bapak ini duduk seorang pemuda. Si pemuda ini
lama-lama jengkel karena bapak itu tidak mau memperingatkan anak-anaknya.
”Jangan begitu, duduk yang baik”. Tidak! Dia hanya membaca koran saja. Si
pemuda menjadi stress, tetapi, sebagai orang timur dia menahan diri.
Ditahan-tahan, lama-lama akhirnya meledak. Pemuda itu tidak tahan, dia tidak
senang, timbul perasaan tidak suka. Kalau perasaan tidak senang ini tidak
diketahui, tidak diwaspadai, tidak disadari, maka akan timbul perasaan jengkel,
kemudian marah, dan benci. Akhirnya kebenciannya muncul menjadi ucapan atau
tindakan.
Pemuda ini menegur, ”Mengapa anak-anaknya tidak disuruh
diam, Pak? ini kan tempat umum. Di gerbong ini banyak penumpang dan sudah malam
lagi, mereka mau tidur”.
Apa jawab bapak itu?
“Yah, anak-anak, bagaimana ya? Dua hari yang lalu ibunya
baru meninggal, mereka masih anak-anak, dia tidak bisa merasakan kesedihan
akibat ditinggal oleh ibunya. Kalau kita yang sudah dewasa berat sekali
rasanya. Perasaan saya ini kacau, tetapi mereka itu masih anak-anak. Ibunya
meninggal, tetapi mereka belum mengenal kesedihan. Kasihan, biar sajalah mereka
begitu”.
Apa yang terjadi?
Begitu mendengar jawaban itu, kebencian dan kejengkelan
si pemuda langsung lenyap. Sekarang dia melihat anak-anak yang nakal itu, “Aduh
lucunya, kasihan sekali anak-anak itu”. Hilang stressnya.
______________________
Dari cerita ini, tampak jelas sekali bahwa
suatu persoalan akan menimbulkan gelisah, was-was, jengkel, marah, tegang itu
karena sikap berpikir kita sendiri. Keadaan kita, wawasan kita itulah yang akan
membuat apa saja yang muncul menjadi beban. Bukannya beban itu sendiri yang
membuat kita tidak bahagia. Sikap kita sendirilah yang akan membuat apa yang
datang itu menjadi beban. Faktor yang di luar itu tidak banyak berperan.
Sumber : Internet
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar