KISAH SEORANG BRAHMANA
Dhammapada XVIII: 239
Suatu saat seorang brahmana menyaksikan sekelompok
bhikkhu sedang membenahi jubah, ketika mereka mempersiapkan diri memasuki kota
untuk menerima dana makanan. Sementara menyaksikan, ia melihat bahwa jubah beberapa
bhikkhu tersebut menyentuh tanah dan menjadi basah oleh embun yang terdapat di
rerumputan. Maka ia membersihkan bidang tanah itu.
Hari berikutnya, ia melihat bahwa jubah para bhikkhu
menyentuh tanah lumpur, jubah tersebut menjadi kotor. Maka ia menutupi tanah
tersebut dengan pasir. Kemudian pula, ia memperhatikan bahwa para bhikkhu akan
berkeringat saat matahari bersinar dan menjadi basah saat hujan turun.
Akhirnya, ia membangun sebuah rumah peristirahatan untuk para bhikkhu di tempat
di mana mereka berkumpul sebelum memasuki kota untuk menerima dana makanan.
Ketika bangunan tersebut telah selesai, ia mengundang
Sang Buddha dan para bhikkhu untuk menerima dana makanan. Brahmana tersebut
menjelaskan kepada Sang Buddha bagaimana ia telah melaksanakan perbuatan baik
tersebut selangkah demi selangkah.
Kepadanya Sang
Buddha berkata, "O Brahmana! Para bijaksana melaksanakan perbuatan baik
mereka sedikit demi sedikit, dan secara bertahap serta terus menerus mereka
menanggalkan noda-noda kekotoran batin".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
239 berikut:
Dengan latihan bertahap, sedikit demi
sedikit, dari waktu ke waktu,
hendaklah orang bijaksana
membersihkan noda-noda yang ada dalam
dirinya,
bagaikan seorang pandai perak
membersihkan perak yang berkarat.
Brahmana itu mencapai tingkat kesucian sotapatti
setelah khotbah Dhamma tersebut berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar