AGAMA DAN KITAB SUCI
Upa. Amaro Tanhadi
Kitab suci yang berdasarkan pada "Wahyu" adalah sebuah buku yang di dalamnya berisi Wahyu Tuhan, yang memuat ajaran-ajaran tentang seluruh aspek kehidupan bagi seluruh umat beragama.
Setiap agama memiliki kedaulatan terhadap kitab sucinya masing-masing dan para penganutnya memiliki kebebasan untuk meyakini kebenaran-kebenaran yang ada dalam kitab sucinya tersebut. Ini adalah wilayah pribadi bagi setiap orang, dan seyogianya, kita yang berbeda keyakinan tidak mencampuri urusan pribadinya dengan Tuhannya masing-masing.
Hindarilah anggapan atau bahkan menuduh bahwa agama yang berbeda dengan keyakinan kita adalah tidak benar dan SESAT, karena hal itu hanya menunjukkan betapa sempitnya wawasan kita sendiri terhadap kebenaran-kebenaran yang ada dalam setiap agama.
TIDAK SEMUA KEBENARAN YANG KITA YAKINI ADALAH BENAR PULA DI MATA ORANG LAIN.
Hal ini seperti saat kita mengendarai kendaraan di wilayah Indonesia, pada dasarnya semua pengguna jalan harus menggunakan jalur jalan sebelah kiri dan ini merupakan peraturan yang telah diatur dengan Undang-undang oleh pemerintah Indonesia . Namun, hal ini tidak berlaku ketika kita mengendarai kendaraan di beberapa negara Eropa misalnya, karena berkendara di jalur kiri justru merupakan pelanggaran peraturan/UU lalu-lintas yang ada di negara tersebut.
Jadi, diantara kedua negara yang berbeda itu, mana peraturan yang dapat kita anggap sebagai " inilah yang paling benar dan itu adalah salah, sesat." ?
Hanya orang-orang yang berwawasan sempit dan fanatisme buta-lah yang selalu merendahkan, menista, mencaci-maki, memusuhi dan menyesat-nyesatkan agama orang lain yang tidak sepaham dengan agama yang dianutnya.
Semoga bermanfaat.
Salam damai, sejahtera dan bahagia.
Sda, 19 Mei.2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar