KISAH KALA THERA
Dhammapada XII: 164
Di Savatthi ada seorang wanita tua yang melayani
seorang Thera bernama Kala seperti putranya sendiri. Suatu hari, wanita tua ini
mendengar dari tetangganya mengenai kebaikan hati Sang Buddha, ia sangat
berharap untuk pergi ke Vihara Jetavana dan mendengarkan khotbah Sang Buddha.
Lalu ia mengatakan kepada Kala Thera tentang harapannya tersebut, tetapi Kala
Thera menasehatinya untuk tidak melakukan hal itu. Tiga kali wanita tersebut
mengatakan kepada Kala Thera mengenai keinginannya tersebut, tetapi Kala Thera
selalu mencegahnya.
Pada suatu hari, dengan tidak mengindahkan
larangannya, wanita itu memutuskan untuk pergi ke vihara. Setelah meminta
putrinya untuk menyediakan kebutuhan Kala Thera, ia meninggalkan rumahnya.
Ketika Kala Thera datang saat berkeliling pindapatta, ia mengetahui wanita
tersebut telah pergi ke Vihara Jetavana.
Kemudian ia berpikir, "Kemungkinan wanita di
rumah ini telah hilang kepercayaannya kepada saya".
Lalu dengan cepat dan tergesa-gesa ia menyusul wanita
tersebut ke vihara. Disana ia menemukan wanita itu sedang mendengarkan khotbah
yang diberikan oleh Sang Buddha.
Ia mendekati Sang Buddha dengan perasaan hormat dan
berkata, "Bhante, wanita ini sangat bodoh, ia tidak akan mengerti Dhamma
yang tinggi, tolong ajari ia hanya mengenai pemberian (dana) dan kesusilaan
(sila)".
Sang Buddha mengetahui dengan baik bahwa Kala Thera
sedang membicarakan kegusarannya dan mempunyai maksud yang tersembunyi.
Kemudian Sang Buddha berkata kepada Kala Thera,
"Bhikkhu! Karena kamu bodoh dan berpandangan salah, kamu merendahkan
ajaran-Ku. Kamu membuat hancur dirimu sendiri, kenyataannya, kamu hanya mencoba
untuk menghancurkan dirimu sendiri".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
164 berikut:
Karena pandangan yang salah
orang bodoh menghina ajaran mulia, orang
suci dan orang bijak.
Ia akan menerima akibatnya yang buruk,
seperti rumput kastha yang berbuah
hanya untuk menghancurkan dirinya
sendiri.
Wanita tua itu mencapai tingkat kesucian sotapatti
setelah khotbah Dhamma tersebut berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar