KISAH SANTAKAYA
THERA
Dhammapada XXV: 378
Terdapat seorang
Thera bernama Santakaya, yang dalam kehidupan lampaunya hidup sebagai singa.
Seperti biasa dikatakan: bahwa singa-singa pada umumnya pergi seharian mencari
makan, kemudian akan beristirahat selama satu minggu berikutnya tanpa bergerak
di dalam gua. Santakaya Thera yang hidup sebagai singa dalam kehidupannya yang
lampau mempunyai kebiasaan juga seperti singa. Ia bergerak sangat sedikit,
geraknya sangat pelan dan pasti, dan ia biasanya tenang serta terpusat.
Bhikkhu-bhikkhu lain merasa sangat aneh melihat kelakuannya, mereka memberitahukan
hal itu kepada Sang Buddha.
Setelah mendengar
keterangan dari para bhikkhu, Sang Buddha berkata kepada mereka, "Para
bhikkhu, seorang bhikkhu yang tenang dan terpusat; ia akan berperilaku seperti
Santakaya".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair 378
berikut:
Seorang bhikkhu yang memiliki perbuatan,
ucapan, serta pikiran
yang tenang dan terpusat,
yang telah dapat menyingkirkan hal-hal
duniawi,
maka ia adalah orang yang benar-benar
damai.
Santakaya Thera
mencapai tingkat kesucian arahat, setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar