KISAH MAHAKASSAPA THERA
Dhammapada VII: 91
Pada suatu saat Sang Buddha menjalani masa vassa di
Rajagaha, bersama sejumlah bhikkhu. Sekitar dua minggu sebelum akhir masa
vassa, Sang Buddha memberitahu para bhikkhu bahwa tidak lama lagi ia akan
meninggalkan Rajagaha dan mengatakan kepada mereka untuk mempersiapkan diri
untuk keberangkatan tersebut.
Sebagian bhikkhu menjahit dan mewarnai jubah baru
mereka dan sebagian lagi mencuci jubah lama.
Ketika beberapa bhikkhu melihat Mahakassapa mencuci
jubahnya, mereka berpikir, "Terdapat banyak umat awam di dalam maupun di
luar kota Rajagaha yang mencintai dan menghormati Mahakassapa Thera dan secara
terus-menerus memenuhi semua kebutuhannya. Apakah mungkin Mahakassapa Thera
meninggalkan umat awam di Rajagaha, dan mengikuti Sang Buddha pergi?"
Pada akhir hari kelima belas, pada malam sebelum
keberangkatan, Sang Buddha mengatakan bahwa di sini akan banyak upacara seperti
upacara persembahan dana makanan, pentahbisan samanera, pembakaran jenazah, dan
lain sebagainya. Maka tidaklah tepat jika semua bhikkhu meninggalkan Rajagaha.
Jadi, Beliau memutuskan sejumlah bhikkhu tetap tinggal di Vihara Veluvana dan
orang yang paling cocok adalah Mahakassapa Thera. Oleh karena itu Mahakassapa
Thera dan beberapa bhikkhu muda tetap tinggal di Rajagaha.
Kemudian beberapa bhikkhu lainnya berkata,
"Mahakassapa tidak menyertai Sang Buddha, seperti yang kita
perkirakan!"
Sang Buddha yang mendengar ucapan mereka, berkata:
"Para bhikkhu! Apakah kamu bermaksud mengatakan bahwa Mahakassapa Thera
melekat kepada murid umat awam di Rajagaha dan pada semua hal yang mereka
persembahkan kepadanya? Kamu semua keliru. Anak-Ku Mahakassapa tinggal di sini
karena perintah-Ku, ia tidak terikat kepada segala hal yang ada di sini".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
91 berikut:
Orang yang telah sadar dan meninggalkan
kehidupan rumah tangga,
tidak lagi terikat pada tempat kediaman.
Bagaikan kawanan angsa yang meninggalkan
kolam demi kolam,
demikian mereka meninggalkan tempat
kediaman demi tempat kediaman.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar