ARTI KALIMAT
“SABBE SATTA BHAVANTU SUKHITATTA”
Kalimat “Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā” cukup terkenal di kalangan umat Buddha. Kalimat ini sudah seperti mantranya umat Buddha, yang selalu diucapkan di berbagai kesempatan, utamanya di saat mengakhiri meditasi maupun mengakhiri khotbah Dhamma. Dan stiker “Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā” juga banyak ditemukan di kaca-kaca mobil, sepeda motor, maupun di atas pintu rumah. Oleh karenanya, kalimat ini menjadi cukup populer, dengan makna “Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.”
Umat Buddha juga sangat familiar dengan sutta yang bernama Karanīyametta Sutta atau Metta Sutta dan sering mengulangnya dalam setiap puja bakti. Kalimat “Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā” dapat ditemukan di Sutta Nipāta dan di Khuddakapātha, yang merupakan bagian dari Khuddaka Nikāya.
“Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā” adalah sepenggal kalimat dalam Karanīyametta Sutta atau Metta Sutta menurut versi Sri Lanka. Dalam versi Burma, kalimat itu muncul dalam bentuk sandhi atau kata yang sudah dikombinasikan, menjadi “Sabbasattā Bhavantu Sukhitattā.” Perbedaannya hanya ada di kata “Sabbasattā.” Dan ini bukanlah kesalahan, sebab secara aturan tata bahasa Pāli, keduanya adalah benar.
Kalimat “Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā” diterjemahkan sebagai “Semoga Semua Makhluk Hidup Berbahagia.” Apabila dianalisis kata per katanya menjadi seperti berikut:
· Sabbe: Semua
· Sattā: Makhluk-makhluk
· Bhavantu: Semoga menjadi
· Sukhitattā: Bahagia dalam diri
Semua makhluk (Sabbe Sattā) di sini bukan hanya makhluk manusia, tetapi mencakup semua makhluk hidup, baik yang tampak maupun tidak, terlahir maupun belum terlahir, kasar maupun halus dan semua jenis binatang.
Semua makhluk di sini mengacu pada objek yang luas. Seperti yang tertera dalam dalam Karanīyametta Sutta. Objeknya antara lain:
- Semua makhluk apapun yang ada (Ye keci pānabhūtatthi),
- yang goyah (tasā),
- yang kokoh (thāvarā),
- tanpa kecuali (anavasesā),
- yang panjang (dīghā),
- yang besar (mahantā),
- yang sedang (majjhimā),
- yang pendek (rassakā),
- yang kecil (anukā),
- yang gemuk (thūlā),
- yang tampak (ditthā),
- yang tak tampak (aditthā),
- yang jauh (dūre vasanti),
- yang dekat (avidūre),
- yang menjadi (bhūtā),
- atau pun yang belum menjadi (sambhavesī).
Semuanya tanpa kecuali diharapkan semoga menjadi bahagia.
Jadi saat umat Buddha mengucapkan “Sabbe Sattā Bhavantu Sukhitattā”, pikirannya dipenuhi pikiran cinta kasih yang mengharapkan semua makhluk tanpa kecuali berbahagia. Ini adalah perwujudan dari Metta atau Cinta Kasih. Karena cinta kasih sifatnya adalah tanpa batas (Universal), maka objek dari cinta kasih juga tidak terbatasi oleh apapun. Apapun makhluknya, seperti apa bentuknya, apapun agamanya, sukunya, semuanya berhak mendapatkan kebahagiaan. Oleh sebab itu, umat Buddha mengharapkan mereka semua agar mendapatkan kebahagiaan masing-masing.
Salam Metta,
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
(Tanhadi)
-oOo-