Senin, April 01, 2019

Lalu, Aku ini Siapa?

LALU, AKU INI SIAPA ?
Upa. Amaro Tanhadi


Sudah begitu lamanya kita terbelenggu dengan konsep adanya sang "AKU", dan ketika kita dihadapkan pada konsep "Tidak ada AKU yang kekal", kegamangan timbul. Jika tidak ada "AKU", lalu aku ini  siapa?

Anda bingung? Saya lebih bingung. Tidak apa, itu normal untuk ukuran manusia awam. Hanya seorang yang telah mencapai tingkat kesucian yang dapat menembus dan merealisasikan pengertian "Anatta"  ini.

Konsep "tidak ada aku yang kekal" (Anatta) merupakan konsep yang sangat unik dan spesifik Buddhism, konsep ini tidak ada dalam ajaran agama lain. Anatta merupakan satu corak kehidupan dari 3 corak kehidupan dalam buddhism. Dua yang lain yaitu Dukkha dan Anicca ( segala sesuatu yang berkondisi akan berubah).

Dari 3 corak kehidupan. Anicca, Dukkha dan Anatta, Konsep Anatta merupakan konsep yang paling sulit dipahami dan paling sering disalah-pahami, karena menyangkut eksistensi dari ego atau sang AKU itu sendiri. Betapa sulitnya bagi si aku untuk memahami bahwa 'AKU' itu tidak ada. Namun pengertian 'tidak ada' ini bukanlah kekosongan semata. Yang dimaksud dengan ' tidak ada aku' disini adalah tidak ada aku/inti/roh didalam tubuh kita ini.

Mungkin anda bertanya kembali, jika tidak ada inti/roh, lalu siapa yang bertumimbal lahir setelah meninggal? Bukankah sering dikatakan bahwa si A kelahiran yang lampau adalah si Anu. Lalu apakah si A dan si Anu itu sama atau berbeda? Tidak 100% sama dan tidak 100% berbeda. Anda bingung lagi? Saya juga lebih bingung. 

Dengan sedikit perenungan, kita coba flash back hidup kita saat ini. Mulai sejak kita kecil, bersekolah, kuliah, bekerja, menikah sampai sekarang apakah kita sama? atau kita berbeda? Secara jasmani maupun rohani kita berbeda, tetapi juga tidak berbeda 100% karena kalau berbeda 100% maka anda bukan lagi anda yang dulu. Orang lain akan menyangkal kita dan bertanya-tanya bagaimana dengan DNA nya dsb.

 Proses kematian juga seperti itu. Sama seperti saat kita tumbuh dari kecil lalu dewasa. Bedanya adalah proses kita tumbuh dapat kita lihat, tetapi proses kematian hanya segelintir orang yang punya kemampuan melihat proses dari si Anu meninggal menjadi lahir si A.

Pada hakikatnya, "AKU" hanyalah merupakan perwujudan dari perpaduan unsur-unsur  fisik dan mental; yang berada dalam arus perubahan yang terus menerus dan saling bergantungan di dalam hukum sebab dan akibat. Untuk merealisasikan ajaran Anatta ini dibutuhkan perenungan yang sangat  mendalam dan kebijaksanaan yang timbul dari pandangan terang. Dan hanya dalam Dhamma, segala bentuk kegamangan tentang "Anatta" akan berubah menjadi sebuah keyakinan yang kokoh dan tak tergoyangkan.

Semoga bermanfaat bagi perenungan kita bersama.

Mettacittena,
Sabbe satta bhavantu sukhitatta

                              -oOo-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar