Sabtu, Maret 29, 2014

Agama Apa Ini ? (Bagian : 2)


KEDAMAIAN, KEBAHAGIAAN, DAN PENYELAMATAN

Guru Agung ini telah menunjukkan jalan menuju Kedamaian, Kebahagiaan dan Penyelamatan. Jalan ajaran-Nya tidak picik, masuk akal, ilmiah dan dapat dipahami, yang akhirnya akan mengarah kepada Penerangan Sempurna.

Pada masa kini pesan perdamaian Guru Agung Dunia ini menjadi lebih penting tatkala umat manusia diracuni oleh amarah, keserakahan, irihati, dan kesombongan.

Beliau justru dilahirkan ke dunia ini untuk menghalaukan kegelapan yang disebabkan oleh ketidaktahuan dan menyelamatkan dunia ini dari segala penyakitnya. Di seluruh dunia banyak orang tetap tidak menyakini atau melaksanakan agama. Namun, bila saja mereka ingin meluangkan waktu sedikit untuk mempelajari dan memahami apa yang telah diamanatkan oleh Sang Buddha, mereka dapat dengan mudah melenyapkan keraguan mereka dan keyakinan mereka segera akan timbul mengenai agama yang benar-benar dapat memberikan kebahagiaan kepada seluruh umat manusia.

Apakah orang percaya padanya atau tidak, bagaimanapun juga ajarannya berpengaruh terhadap segala bangsa. Amanat-Nya disampaikan kepada dunia ini tanpa kekerasan serta tak setitik darah pun mengalir atas nama-Nya. Inilah ajaran yang akan menyeberangkan manusia dari ketidakpuasan menuju suatu dunia baru yang penuh penerangan, cinta kasih, kedamaian, dan kebahagiaan.

Ajaran-ajaran yang telah berusia 25 abad ini mampu menguasai tantangan-tantangan zaman tanpa mengubah arti atau memberi penafsiran baru terhadap ajaran-ajaran yang semula. Ajaran-Nya tidak bertentangan dengan prestasi dan penemuan mutakhir para ilmu modern.

Meskipun kebajikan itu diperlukan bagi pencapaian penyelamatan, hal itu belumlah cukup. Ini harus disertai oleh kebijaksanaan. Kebajikan dan kebijaksanaan diibaratkan sebagai pasangan sayap burung. Kebijaksanaan dapat pula dibandingkan dengan mata manusia, sedangkan kebajikan ibarat sebagai kendaraan yang membawa manusia ke gerbang pembebasan, tetapi kunci yang membuka pintu itu adalah kebijaksanaan.

BERKAH SURGAWI

Para pengikut agama ini tak pernah menganggap diri mereka sebagai manusia pilihan mendapat kesempatan untuk mencapai berkah surgawi.

Manusia menciptakan surga dan neraka sesuai dengan jalan hidup masing-masing. Menurut ajaran ini, kita yakin bahwa setiap orang dapat menikmati berkah surgawi selama ia menempuh jalan hidup yang benar apapun keyakinan agamanya. Surga tidak dicadangkan untuk atau dimonopoli oleh sekte atau masyarakat agama tertentu, tetapi terbuka bagi semua makhluk hidup.

TOLERANSI DAN PENGERTIAN

Toleransi, pengertian dan penghormatan terhadap pandangan orang lain merupakan kebajikan mulia yang dijunjung tinggi oleh para pengikut agama ini. Cinta kasih, welas asih, dan perasaan simpati terhadap makhluk lain tidak hanya terbatas pada manusia saja, tetapi juga bagi setiap makhluk hidup.

PANDANGAN HIDUP

Agama ini begitu jelas dan logis sehingga ia memberikan jawaban sempurna terhadap semua aspek dan masalah penting dan memberikan suatu landasan yang kokoh bagi umat manusia untuk menekuni jalan kehidupan yang positif dan lebih baik.

Agama ini tidak membagi umat manusia kedalam dua golongan yang “terselamatkan” dan yang “terlepas”, namun sebagai suatu kekuatan yang menjinakan mereka yang liar dan melembutkan mereka yang jinak.

Pengikut-pengikutnya tidak merasakan perlunya doa-doa perantara, tetapi mereka yakin akan kekuatan usaha sendiri dari setiap makhluk dan manfaat perenungan (meditasi) yang pada akhirnya akan mengarah pada penaklukan diri, pengendalian diri, pembebasan dan penerangan sempurna. Meditasi dimanfaatkan sebagai alat penguat batin maupun pikiran.

MANUSIA DAPAT MEMBENTUK HIDUPNYA

Pengikut agama ini percaya bahwa pikiranlah satu-satunya kekuatan yang menguasai manusia sepenuhnya dan berfungsi sebagai nakhoda atas kapal kehidupan manusia.

Karena itu manusia mampu membentuk apa saja, jika ia tahu bagaimana ia memanfaatkan pikirannya.

Sesungguhnya agama ini telah menjadi mercusuar yang menuntun manusia mencapai perdamaian, kebahagiaan, dan berkah. Dunia saat ini sering dipenuhi oleh teka-teki kesalahpahaman yang bersifat rasial, internasional, komunal, ekonomi, dan idiologis. Untuk mengatasi masalah rumit tersebut, manusia harus menggunakan semangat kebajikan dan toleransi terhadap makhluk lain, dan ini dapat dikembangkan dengan bimbingan agama ini yang menanamkan kerjasama yang bersifat etika moral bagi kebaikan bersama. Setiap orang harus menyadari bahwa perkembangan kehidupan spiritual itu lebih penting daripada perkembangan material bagi kedamaian, kebahagiaan, dan kesejahteraan umat manusia. Orang harus pula melaksanakan kebenaran, keadilan, perbuatan jasa, kemurahan hati dan cinta kasih jika dunia ini akan dijadikan tempat kehidupan yang lebih baik.

AGAMA SEJATI

Tiada kebajikan yang lebih baik daripada perkembangan cinta kasih yang universal. Tiada kebahagiaan yang lebih berarti daripada keseimbangan bathin; juga tiada kebenaran yang lebih jelas daripada pemahaman sepenuhnya peristiwa-peristiwa alami; tiada agama yang lebih luhur daripada pengembangan moral dan intelektual, dan tiada falsafah hidup yang lebih tinggi daripada falsafah yang langsung dapat membawa hasil bagi setiap orang.

AGAMA YANG BEBAS

Agama ini tidak melarang seseorang untuk membaca dan mempelajari ajaran agama lain; karena adanya paham fanatik. Seseorang yang fanatik tidak dapat memperkenalkan dirinya sendiri dibimbing dengan alasan prinsip pengamatan dan analisis ilmiah, Oleh karena itu, pemeluk agama ini adalah manusia bebas dan hati terbuka dan bersikap tidak tunduk kepada seseorang demi perkembangan spiritualnya.

Jika anda mau membaca sebagian kecil saja tentang etika agama ini, Anda akan menemukan bahwa Anda mencabut semua kesalahpahaman yang Anda miliki sebelumnya mengenai agama ini. Orang hendaknya tidak hanya menentukan nilai suatu agama dengan semata-mata mengamati kebiasan-kebiasan tertentu yang dilaksanakan oleh beberapa pengikutnya yang tak berpendidikan; malahan, harus dicoba untuk memahami ajaran-ajaran pokok agama itu.


…….Selanjutnya  > Manusia dan Tuhan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar