Jumat, Agustus 30, 2019

Adil Tidak Selalu Bijaksana


 ADIL TIDAK SELALU BIJAKSANA.
BIJAKSANA TIDAK SELALU ADIL

Arti kata :

▶Adil adalah, sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak.

▶Bijaksana adalah, selalu menggunakan akal budinya berdasarkan pada pengalaman dan pengetahuannya; pandai, hati-hati dan cermat.

Dengan demikian, dapat kita lihat bahwa, makna kata `adil` sangat berbeda dengan makna kata bijaksana.

Kita bisa menguji kedua kata itu sbb :

Kita memiliki kain selebar 10 M2 dan ingin membaginya kepada dua orang.

Dikatakan adil jika, masing-masing pihak memperoleh kain selebar 5 M2. Hanya saja, jika dua orang itu berbeda fisiknya (katakanlah yang satu gemuk,  sehingga 5 M2 tadi kurang untuk membuat sebuah baju, sementara yang satunya kurus, sehingga kain tersebut bersisa percuma). Apakah tindakan membagi dua sama besar itu bijaksana?

Jelaslah bahwa, keputusan yang adil itu tidaklah selalu bijaksana. 

Dalam hal pembagian kain di atas, biarlah kita kesampingkan dulu untuk tidak berbuat adil asalkan bertindak  bijaksana. Seyogianya kain tadi dibagi menjadi dua bagian, misalnya dengan 6 m2 untuk si gemuk dan 4 m2 untuk si kurus. Dengan begitu, keduanya bisa memperoleh baju tanpa ada kain yang terbuang percuma pun tidak merugikan kedua belah pihak.

Disini dapat kita lihat bahwa, tindakan yang bijaksana tidak selalu adil.

Semoga bermanfaat sebagai perenungan dan kajian kita bersama di saat kita harus memutuskan segala sesuatu dengan bijaksana tanpa mengabaikan nilai-nilai keadilan.

Tanhadi
=========
** ( Bahan dikutip dan di edit seperlunya dari Majalah Intisari, Edisi April 2004, halaman 152-153, "Adil Tidak Selalu Bijaksana"; Penulis : Lie Charlie).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar