TENTANG
MARA SUATU SAAT MENJADI SAMMASAMBUDDHA
Sebutan “Mara”,
didalam literatur Buddhis diartikan sebagai :
A). Mara sebagai dewa diceritakan tinggal di
Paranimmitta-vasavatti, atau tingkat surga ke enam.
(Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca a.l. di : Samyutta
Nikaya – Sagatha-vagga Bab I : 4 – Marasamyutta ; Digha Nikaya : Maha Vagga 16
- Mahaparinibanna Suta, Bab III : 21, (Delapan Macam Perhimpunan) ;
Majjhima Nikaya I, Mahasihanada Sutta
:12 - Attha Parisa (Delapan Kelompok)).
B). Mara juga sebagai lambang nafsu-nafsu keinginan yang
menguasai manusia untuk melakukan kejahatan dan juga segala sesuatu yang
menghalangi perkembangan pelaksanaan yang benar untuk mencapai kesucian
(proyeksi psikologis). (Lebih lengkapnya baca di MN III : 123- Padhana Sutta)
** Di dalam buku berbahasa Thai berjudul Lokadipani tulisan
Phra Dhammadhirajamahamuni, diceritakan Kisah Vasavattimaradhiraja (maharaja
dari para dewa Mara)..yang pada akhir cerita disebutkan : ...
Kini, Maradhiraja yang biasa dikenal sebagai dewa Mara,
masih bertinggal di sorga Paranimmitavasavatti sebagai seorang Bodhisatta yang
sedang menghimpun Dasaparami. Kelak, di kappa yang akan datang, dewa Mara akan
berhasil mencapai penerangan sempurna sebagai seorang Sammasambuddha. Sebagai
satu-satunya Sammasambuddha di kappa tersebut.
Akan disebut Sammasambuddha Dhammasami, yang mempunyai amat
banyak murid yang berhasil mencapai kesucian. Kappa dimana kini kita hidup,
mempunyai paling banyak Sammasambuddha, yaitu lima orang Sammasambuddha. **
Jadi, Bila benar
seperti yang ada di dalam cerita itu, maka pada suatu saat , Mara akan menjadi
Buddha /Sammasambuddha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar