SANG BUDDHA MENYADARKAN
NELAYAN
Suatu ketika, ada seorang nelayan
yang tinggal di dekat gerbang utara kota Savatthi. Suatu hari, melalui
kemampuan batin luar biasa, Sang Buddha melihat bahwa telah tiba saatnya bagi
nelayan itu untuk mencapai tingkat kesucian sotapatti.
Maka dalam perjalanan pulang dari
berpindapatta, Sang Buddha bersama dengan para bhikkhu, berhenti di dekat
tempat dimana Ariya sedang menangkap ikan. Ketika nelayan itu melihat Sang
Buddha, dia melemparkan alat penangkap ikannya kemudian datang dan berdiri di
dekat Sang Buddha. Sang Buddha mulai menanyakan nama-nama para bhikkhu di
hadapan si nelayan, dan akhirnya, Beliau menanyakan nama nelayan itu.
Ketika si nelayan menjawab bahwa
namanya adalah Ariya, Sang Buddha berkata bahwa para orang mulia (Ariya) tidak
melukai makhluk hidup apapun, tetapi karena si nelayan membunuh ikan-ikan maka
dia tidak layak menyandang nama Ariya.
Kemudian Sang Buddha membabarkan
syair berikut
“Seseorang tidak dapat disebut
Ariya (orang mulia)
apabila masih menyiksa makhluk
hidup.
Dia yang tidak lagi menyiksa
makhluk-makhluk hiduplah
yang dapat dikatakan mulia”.
Dhammapada. 270
Nelayan Ariya mencapai tingkat
kesucian sotapatti setelah khobah Dharma Sang Buddha berakhir.
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar