PENUTUP
Semua agama memiliki kitab suci atau kumpulan naskah suci yang menjadi dasar kepercayaan. Pada umumnya dinyatakan bahwa kitab suci itu berdasarkan wahyu dari Tuhan atau Dewa dari masing-masing agama dan oleh karenanya dianggap sempurna dan memiliki kekuasaan penuh. Sang Buddha mengajarkan, bahwa agama yang berdasarkan pada naskah wahyu tidaklah cukup, karena beberapa alasan :
Pertama : Ada demikian banyak agama yang berdasarkan pada naskah wahyu, semua menyatakan kitab suci mereka adalah kata-kata dari Tuhan, tetapi pada kenyataannya semua naskah dari masing-masing agama / kepercayaan berisi ajaran dan pemahaman yang berbeda-beda.
Kedua : Adanya kecenderungan bersikap terlalu “membuku” semuanya dirujuk ke buku/Kitab suci. Mereka yang kepercayaannya disandarkan pada naskah berdasarkan wahyu cenderung menghabiskan waktu memper- debatkannya kata demi kata, ayat demi ayat, sebab semua naskah dapat ditafsirkan bermacam-macam, mereka terlibat dalam perdebatan tentang “ yang mana adalah ” dan “ yang mana bukanlah ” tafsiran yang benar. Mereka lebih cenderung memperhatikan buku-buku sehingga mengabaikan penelitian terhadap diri sendiri untuk pertumbuhan nilai spiritual sejati.
Ketiga : Walau “ Tuhan ” menyampaikan wahyu itu lewat seorang Nabi, juga tidak ada cara untuk dapat memastikan sepenuhnya, apakah nabi itu telah mendengarkan dan mengerti Wahyu itu dengan tepat atau tidak. Walau telah didengarkan dan dimengerti dengan baik sekalipun, maka wahyu itu dapat saja tidak direkam dengan baik untuk pewarisannya kemudian. Dan memang pada kenyataannya, banyak naskah-naskah suci dari beberapa agama memiliki versi-versi yang berbeda dan beberapa bagian telah dikurangi atau ditambah, yang karenanya telah membuat kita ragu terhadap keasliannya.
Agama Buddha tidak menghadapi masalah-masalah seperti itu karena tidak ada pernyataan yang mengatakan bahwa naskah-naskah suci adalah Wahyu. Sebaliknya, naskah agama Buddha adalah penyampaian dari seorang manusia “Yang telah mencapai Pencerahan Sempurna”, yakni Sang Buddha, yang ajarannya juga direkam oleh manusia.
Demi keselamatan, penganut agama lain mempercayai segala sesuatu yang ada pada kitab suci, Sedangkan seorang Buddhis harus mengerti dan memahaminya sendiri, naskah suci hanyalah sarana untuk melaksanakan hal ini. Seperti yang disabdakan Sang Buddha dalam salah satu khotbahnya yang sangat terkenal, khotbah pada suku Kalama .
KALAMA SUTTA
“Janganlah percaya begitu saja
berita yang disampaikan kepadamu,
atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi
atau sesuatu yang didesas-desuskan.
Janganlah percaya begitu saja
apa yang tertulis dalam kitab-kitab suci,
juga apa yang dikatakan sesuai logika dan kesimpulan belaka,
juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu,
atau karena ingin menghormati seorang pertapa yang menjadi gurumu.
Tetapi, setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui;
“ Hal ini berguna, hal ini tidak tercela,
hal ini dibenarkan oleh para bijaksana,
hal ini kalau terus dilakukan
akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan”,
maka sudah selayaknya kamu menerima
dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut.”
Bagi agama lain, hal yang terpenting adalah Siapa yang mengucapkan naskah suci itu…, tapi bagi seorang Buddhist, hal yang paling penting adalah apa yang diucapkan dan apakah itu benar dan bermanfaat?
Seorang Buddhist dengan gembira dapat mengetahui nilai spiritual dari literatur suci dari agama lain dan darinya dapat menambah wawasannya ,sebab perhatian utama umat Buddha bukanlah pada pertahanan dan memperteguh dogma, tapi mengetahui Kebenaran….!
If you find truth in any religion, accept that truth !
( Jika engkau menemukan kebenaran dalam agama apapun,
terimalah kebenaran itu )
DAFTAR KEPUSTAKAAN
- Ketuhanan Yang Maha Esa dalam Agama Buddha- Corneles Wowor, M.A.
- Keyakinan umat Buddha oleh Sri Dhammananda
- What Buddhists Believe- K. Sri Dhammananda, Fifth Edition 1993.
- The Theory of Kamma in Buddhism - Ven. Mahasi Sayadaw
- Apa itu Karma ? - Team penyusun Universitas Dr. Soetomo- Surabaya.
- Dasar Pandangan Agama Buddha – Venerable S. Dhammika
- Ringkasan dari Bhagavant.com
- Kumpulan Ceramah Bhikkhu Uttamo mahathera
- Sang Buddha dan ajaran-ajarannya - Bhikkhu Narada Mahathera
- Kebahagiaan dalam Dhamma – Penerbit Majelis Buddhayana Indonesia
- Dhamma-sari - MP. Sumedha Widyadharma
- Pemahaman Dhamma Sang Buddha Jilid I & II oleh Tanhadi
- Kumpulan Tulisan Mahathera Piyadassi
- Kumpulan Abhidamma- Paticca Samuppada - Selamat Rodjali
- Paticcasamuppada – Bhikkhu Dhammavuddho Mahathera
- Hidup dan Kehidupan, Pandit J. Kaharuddin, Tri sattva Buddhist Centre, Jakarta 1991.
- Kehidupan Sang Buddha – Editor Phra Chaluai Sujivo Thera.
- Menjalani kehidupan Buddhisme, Confuciusme dan Taoisme-Sutradharma Tj.Sudarman. MBA.
- BUDDHA - Gillian Stokes
- Dawai edisi. 46 - Team penulis.
- Anguttara Nikaya - Bhikku Jotidhammo Thera, M.Hum & Rudy Ananda Umiadi.SSI,MM.
- Majjhima Nikaya - Bhikku Nanamoli dan Bhikku Boddhi.
- Udana - John D.Ireland.
- Damai tak tergoyahkan - Venerable Ajahn Chah.
- Dhammapada - Penerbit Yayasan Dhammapada Arama.
- Nibbana, Sebagai Suatu Pengalaman Hidup- Lily de Silva
Tidak ada komentar:
Posting Komentar