BERTERIMA
KASIH ATAS KRITIK ORANG LAIN
(Epochtimes.co.id) - Satu dari
pengikut Konghucu bernama Zisi mencatat bahwa Raja Wei telah mengembangkan
suatu strategi yang tidak pantas, namun semua menterinya membiarkan hal ini.
Zisi membuat keterangan itu di
pengadilan istana, "Hal ini sangat nyata bahwa penegak hukum (raja) di
negara Wei tidaklah berkelakuan seperti
layaknya seorang penegak hukum, dan tiada seorang menteri pun yang
bertindak seperti layaknya menteri."
Gongqiu Yizi menanyakan apa yang
membuat Zisi berkata seperti itu, lalu Zisi menjawab, "Di saat seorang
raja berpikir bahwa dirinya sempurna, tidak ada seorang pun yang berani
memberikan pendapat.Meskipun seorang penguasa bertindak benar, dengan tidak
mendengarkan saran dari pihak lain itu sama dengan telah menolak pendapat orang
lain. Pada saat yang sama, para menteri akan menyuarakan sebuah keputusan yang
palsu dan mendukung sebuah pikiran yang tidak baik."
"Jadi untuk memungkinkan
raja agar dapat membedakan mana yang benar atau salah, Saat raja
bersenang-senang di atas sanjungan rakyatnya, para menteri bukannya
mengevaluasi apakah keputusan raja adalah bijaksana, mereka bahkan menyanjung
diri raja dengan pujian yang melebih-lebihkan.Konsekuensinya, memerintah negara
dengan cara itu akan membuat rakyat merasa tidak puas dan negara tidak akan
stabil lagi."
Zisi menyampaikan pada Raja Wei, "Negara Anda sedang menghadapi
kehancuran."
Penguasa bertanya, "Mengapa
bisa begitu?"
Zisi menjawab, "Tidak ada
yang terjadi tanpa sebab. Tidak ada seorang pun menteri di bawah seorang raja
yang mengira dirinya sempurna, akan berani memperbaiki kesalahannya. Sang raja
dan para kader hidup di dalam ilusi mengira mereka sudah bertindak dengan
benar, dan bahkan para pelayan mengikuti pandangan tersebut karena mereka
memperoleh keuntungan dari sanjungan kosong dan bila sampai menunjuk kekurangan
raja maka akan dianggap sebagai sebuah tindak kejahatan. Bagaimana hal itu
dapat menghasilkan sebuah hasil yang baik?"
Para raja dan anggota istana atau
para kader bukan hanya satu-satunya yang harus memperhatikan prinsip-prinsip
tersebut. Adalah penting untuk memperjuangkan kesempurnaan dan tidak
menyandarkan diri pada bantuan orang lain, namun kita sering tidak mengenali
kesalahan diri kita sendiri.
Hanya dengan secara hormat kita
mendengarkan pandangan orang lain, maka kita dapat memperkecil kekurangan diri
kita sendiri dan dengan demikian dapat secara potensial menghindari
kesalahan-kesalahan yang serius.
Menurut sebuah pepatah Tiongkok,
"Sebuah lautan adalah luas, ia menampung air dari berbagai sungai besar
dan kecil." Pendapat orang lain adalah seperti air tersebut.
Siapa pun yang mengira dirinya
sempurna, ia akan membendung air tersebut. Dan, tidak peduli betapa luasnya
samudera, tanpa banyaknya berbagai sungai besar dan kecil yang bebas mengalir
ke dalamnya, maka ia akan segera menjadi kering.
Siapa pun yang berpikir bahwa
dirinya sempurna adalah sedang berjalan di atas dasar kebodohan dan keegoisan.
Untuk meniadakan proses tersebut, kita harus ingat nilai-nilai tradisional dan
berterima kasih atas kritik orang lain terhadap kekurangan-kekurangan diri
kita. (The Epoch Times/rtn)
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar