PENCURI PERMATA TANPA DIHUKUM
(Kisah Kebijaksanaan Ananda)
Pada suatu hari selama waktu mengajar ini, salah satu permata mahkota telah dicuri orang. Segala sesuatunya diperiksa dan wanita-wanita itu merasa amat susah karena ketidak-tenangan yang diakibatkan oleh kejadian tersebut. Karena hal ini mereka tidak begitu menaruh perhatian dan bersemangat untuk belajar sebagaimana biasanya. Ananda bertanya kepada mereka mengenai alasannya, dan setelah mendengar kejadian tersebut, atas dasar kasih sayang ia pergi menghadap raja serta menasehatinya.
Untuk mengakhiri kecemasan serta ketidak-tenangan itu ia memberitahu raja untuk mengundang semua orang yang barangkali menjadi pencurinya dan memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembalikan permata itu secara diam-diam. Raja harus mendirikan sebuah tenda di halaman istana, menempatkan sebuah jambangan air besar di dalam tenda tersebut dan mengharuskan setiap orang masuk sendirian. Demikianlah yang telah dilakukan, dan si pencuri permata, sewaktu sendirian di dalam tenda, menjatuhkan permata itu ke dalam jambangan. Dengan begitu raja memperoleh kembali miliknya, si pencuri pergi tanpa dihukum dan kedamaian dalam istana dipulihkan.
Peristiwa ini makin meningkatkan ketenaran Ananda yang berarti juga ketenaran para bhikkhu Sakya. Para bhikkhu juga memuji Ananda, bahwa ia telah memulihkan kedamaian melalui cara-cara yang halus (Jataka 92).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar