TUTUP TOPLES
Jika anda memasukkan sekumpulan belalang kecil kedalam toples
yang ditutup plastik, belalang-belalang itu akan melompat-lompat keatas dan
menabrak tutupnya berulang-ulang. Setelah didiamkan beberapa lama,
belalang-belalang itu akan terus melompat, tapi tidak setinggi sebelumnya.
belalang itu mulai melompat agar tidak menabrak tutup plastik toples tersebut.
Jika hal itu telah terjadi sekalipun kita membuka tutup
plastik toples, tidak akan ada belalang yang melompat keluar.
Belalang itu tidak melompat keluar bukan karena tidak
sanggup, tapi karena mereka terkondisikan untuk melompat hanya setinggi itu.
Manusia mengalami hal yang sama. Kita memulai kehidupan ini
dengan menulis buku, mendaki gunung, memecahkan rekor atau menyumbangkan
sesuatu. Pada awalnya, mimpi dan ambisi itu tak ada batasnya. Tetapi sepanjang
kehidupan yang kita lewati, kepala kita menabrak "tutup toples" dan
kaki kita tersandung beberapa kali. Kondisi ini diperkuat dengan
komentar-komentar negatif yang kita serap pada lingkungan. Yang membuat kita
mengondisikan diri sendiri untuk "tidak melompat terlalu tinggi".
Bukan karena kita tidak mampu, tapi karena kita telah dikondisikan seperti itu.
Mari kita bersama-sama merefleksikan hidup dan diri kita,
apakah selama ini kita sudah memberikan lompatan yang paling tinggi yang bisa
kita lakukan ?
Karena pribadi-pribadi sukses adalah orang-orang yang terus
melompat sekuat tenaga mereka, kendatipun terantuk batas. Sehingga jika saatnya
"tutup toples" itu dibuka, mereka yang akan melompat keluar dari
toples dan menikmati kebebasan.
Kutipan dari Albert Einstein mensarikan tulisan ini dengan baik :
"Saya bisa mendapatkan teori itu
bukan karena saya sangat jenius,
tapi karena saya bergumul dengan
permasalahan itu lebih lama daripada orang lain"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar