PERBEDAAN THERAVADA DAN
MAHAYANA
|
|||
NO.
|
TOPIK
|
AJARAN THERAVADA
|
AJARAN MAHAYANA
|
1
|
BUDDHA
|
Hanya Buddha Sakyamuni dalam sejarah dan para Buddha masa lampau juga
diterima.
|
Terdapat Buddha lain selain Buddha Sakyamuni, pada saat ini Buddha
Amitabha dan Buddha Baisyajaraja (Obat) sangat terkenal.
|
2
|
PARA BODHISATTVA
|
Hanya menerima Bodhisattva Maitreya
|
Terdapat Bodhisattva Avalokitesvara, Mansjuri, Ksitigarbha dan
Samanthabadra disamping Bodhisattva Maitreya.
|
3
|
TUJUAN PELATIHAN
|
Mencapai Arahat dan pacceka-buddha.
|
KeBuddhaan (melalui pelaksanaan bodhisattva).
|
4
|
PENGORGANISASIAN SUTRA BUDDHIS
|
Sutra Pali dibagi menjadi 3 keranjang ( Tipitaka): Vinaya Pitaka 5
buku, Sutta Pitaka 5 koleksi ( banyak sutta) dan Abhidhamma Pitaka 7 buku.
|
Sutra Ajaran Mahayana juga terdiri dari Tripitaka disiplin / aturan,
ceramah ( sutras) dan analisa dharma. Pada umumnya dikumpulkan menjadi 12
divisi topik seperti Penyebab Dan Kondisi-Kondisi Dan Sajak/Ayat. Itu berisi
hampir semua Theravada Tipitaka dan banyak sutra yang tidak terdapat dalam
Theravada Tipitaka.
|
5
|
KONSEP BODHICITTA
|
Penekanan utama adalah pembebasan diri. Kepercayaan penuh pada diri
sendiri untuk membasmi semua kekotoran.
|
Di samping pembebasan diri sendiri, adalah penting bagi para penganut
Mahayana membantu mahluk lain.
|
6
|
KONSEP TRIKAYA
|
Penekanan yang sangat terbatas pada 3 badan seorang Buddha. Acuan
sebagian besar pada nirmaya-kaya dan dharma kaya.
|
Hal terbaik didalam ajaran Mahayana dilengkapi dengan Samboga-kaya
atau badan melengkapi;melengkapi konsep Trikaya
|
7
|
RUTE PENYEBARAN
|
Rute Selatan: Sri Lanka, Thailand, Myanmar, Laos Dan Kamboja dan
bagian-bagian dari Asia Tenggara.
|
Rute Utara : Tibet, China, Taiwan, Jepang, Korea, Mongolia and Bagian
dari Asia Selatan.
|
8
|
BAHASA PEMBABARAN DHARMA
|
Tipitaka mutlak dalam bahasa Pali. Dharma diajarkan dalam bahasa Pali
yang dikombinasi-kan dengan bahasa lokal.
|
Ajaran Budha diterjemahkan ke dalam bahasa lokal (kecuali yang 5 tak
dapat diterjemahkan),antara lain: Tibet, Cina dan Jepang. Bahasa terjemahan
itu berdasarkan bahasa Sansekerta.
|
9
|
NIRVANA(Nibbana dalam bahasa Pali)
|
Tidak ada pembedaan antara Nirvana yang dicapai oleh seorang Buddha
dan dari seorang arahat atau pacceka buddha.
|
Juga mengenal sebagai ' pembebasan dari Samsara,' ada pembedaan sulit
dipisahkan di (dalam) tingkatan pencapaian untuk ke tiga situasi..
|
10
|
PENGIKUT BUDDHA SAKYAMUNI
|
Para murid utama dalam sejarah, apakah itu arahat atau pengikut biasa.
|
Banyak bodhisattva diperkenalkan oleh Sakyamuni Buddha. Kebanyakan
bukanlah figur historis.
|
11
|
UPACARA AGAMA DAN DOA
|
Ada beberapa upacara agama tetapi tidak ada penekanan seperti di
Mahayana.
|
Dipengaruhi budaya lokal oleh karena itu terdapat penekanan yang lebih
berat atas penggunaan upacara agama seperti Upacara agama untuk yang meninggal,
memberi makan Peta, formalitas tantric ( di dalam Vajrayana).
|
12
|
PENGGUNAAN MANTRA DAN MUDRA
|
Beberapa digunakan didalam Paritta
|
Pelatihan yang berat di Vajrayana Mahayana Buddhism. Sekte lain juga
telah memasukkan beberapa mantras di dalam doa sehari-hari mereka.
|
13
|
ASPEK KEMATIAN
|
Sangat sedikit riset dan pengetahuan atas proses sekarat dan kematian.
Pada umumnya, orang yang sekarat dinasehatkan untuk bersemadi atas sifat tak
kekal, menderita dan kehampaan.
|
Sekte Vajrayana sangat meneliti mengenai hal ini. Ada banyak tanda
eksternal dan internal yang dialami oleh orang sebelum meninggal. Penekanan
terberat adalah pada proses pemindahan jasa kebajikan dalam beberapa minggu
yang mengikuti kematian untuk membantu proses kelahiran kembali.
|
14
|
BARDO
|
Mengenai hal ini antara tahapan setelah meninggal dan sebelum
kelahiran kembali diabaikan oleh sekte Theravada.
|
Semua sekte Mahayana mengajarkan mengenai aspek ini setelah kematian.
|
15
|
PELAKSANAAN MAKAN HANYA SEKALI SEHARI
|
Ini adalah aturan di dalam Sangha Theravada
|
Ini adalah suatu praktek yang sangat terhormat tetapi ini tergantung
dari sifat setiap individu didalam Sangha.
|
16
|
VEGETARIAN
|
Aspek ini tidaklah perlu. Tempat seperti negara Thailand, dimana
praktik sehari-hari sangatlah sulit menentukan secara tegas makanan apa yang
akan didermakan.
|
Dilaksanakan secara baik di semua sekte Mahayana (kecuali di Tibet
dalam kaitan dengan geografis).Bagaimanapun, aspek ini tidaklah wajib.
|
17
|
FOKUS PEMUJAAN DI DALAM KUIL
|
Bentuk tata letak yang sederhana dengan gambar Buddha Sakyamuni
sebagai fokus utama di altar.
|
Dapat menjadi rumit; dengan sebuah ruangan untuk Buddha Sakyamuni
Buddha dan kedua muridnya, satu hall/aula untuk yang 3 Buddhas ( mencakup
Amitabha dan Buddha Baisayjaraja ) dan satu hall/aula untuk yang 3
Bodhisattva utama; disamping pelindung dan lain-lain.
|
18
|
SEKTE ATAU TRADISI
|
Hanya satu sekte utama yang selamat setelah beberapa tahun yang
mengurangi jumlah dari 18 atau lebih sekte.
|
8 sekte utama (Cina) yang berdasarkan pada bagian / doktrin ( sutras,
sastras atau vinaya) tentang pengajaran. Yang empat sekte lebih
menitikberatkan pada praktek Tanah Suci / Tanah Amitabha, Ch'an, Vajrayana
dan Vinaya (Bukan untuk umat biasa) sangat terkenal dibandingkan dengan sekte
filosofi seperti Tien Tai, Avamtasaka, Yogacara dan Madhyamika
|
19
|
PENGARUH AJARAN LAIN
|
Sebagian besar ajaran sebelum Buddhism seperti ajarna Hindu / Brahmin
mempengaruhi. Banyak terminologi seperti karma, sangha, dll sudah berlaku
ketika Buddha Sakyamuni hidup. Acuan telah dibuat dari Vedas dan Upanishads.
|
Selama pengintegrasian dan adopsi oleh orang-orang di dalam peradaban
lain, ada pengaruh timbal balik yang kuat. Di dalam Negeri China,
kedua-duanya Confucianism dan Taoism menggunakan beberapa yang mempengaruhi
Buddhism yang mana pada gilirannya mempunyai sebuah dampak pada kepercayaan
yang berasal dari penduduk setempat. Hal ini telah diulangi di Jepang dan
Tibet.
|
20
|
BUDDHA SEJATI
|
Tidak terdapat dalam ajaran Theravada
|
Penekanan yang kuat terhadap hal ini, semua sekte melaksanakan praktek
ini.
|
sumber
dari : http://www.nshi.org/Buddhisme/Indonesia%20Buddhisme/Perbedaan-Theravada-Mahayana.htm
|
|||
Selasa, Desember 25, 2012
Perbedaan Theravada dan Mahayana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar