Jumat, Juli 25, 2014

Agama Manakah yang Paling Benar dan Menganggap Agama Lainnya adalah Salah?

AGAMA MANAKAH YANG PALING BENAR
DAN MENGANGGAP AGAMA LAINNYA ADALAH SALAH?
Upa. AmaroTanhadi


Seorang umat Buddha yang memahami Ajaran Sang Buddha tidak pernah menilai agama lain adalah salah!

Semua agama mengajarkan suatu norma atau nilai cinta kasih, kebajikan, kesabaran, kemurahhatian, dan tanggung jawab sosial. Dan semuanya menerima keberadaan “SESUATU YANG BERSIFAT MUTLAK”.

Mereka memakai bahasa yang berbeda-beda, istilah yang berbeda, dan simbol yang berbeda untuk menggambarkan dan menjelaskan hal itu.

Sebagai ilustrasi, ada empat orang sahabat, Inggris, Perancis, Cina dan Indonesia. Mereka sedang membicarakan sebuah cangkir.

Si orang Inggris berkata, “Benda ini adalah CUP.”
Si orang Perancis menimpali, “ Bukan, ini adalah TASSE.”
Si orang Cina tak mau kalah, “ Kalian salah, ini adalah PEI.”
Si orang Indonesia menertawakan ketiganya, “ Sungguh tolol kalian, ini adalah CANGKIR.”

Karena tidak puas, mereka pun mengambil kamusnya masing-masing, dan bersitegang saling menyalahkan kamus sahabat lainnya.

Sementara mereka saling berselisih dan berdebat, seorang umat Buddha datang, menuang air ke dalam cangkir tersebut, dan minum darinya.

Kemudian dia berkata, “ Apapun yang kalian namakan, cup, tasse, pei atau cangkir, BENDA ini dibuat untuk DIGUNAKAN. Berhentilah berdebat, pakailah benda ini, jangan berselisih terus, hilangkan dahagamu dengan menggunakan benda ini.”

Inilah sikap umat Buddha terhadap agama lain.


Sumber : Good Questions, Good Answers – Ven.S.Dhammika

-oOo-










1 komentar:

  1. .
    bagian ke 1 dari 3 posting...
    .
    selamat siang, pak amaro tanhadi...
    nammo buddhaya...
    dgn ini saya mengajukan tiga permohonan kpd pak amaro tanhadi...
    .
    pertama, saya mohon izin utk memberikan komentar atas posting pak amaro tanhadi...
    kedua, saya mohon maaf atas kesalahan2 yang bisa jadi terdapat dlm komentar saya, baik sustantif, redaksional, maupun typo, dlm komentar saya ini...
    ketiga, saya mohon pak amaro tanhadi berkenan meluruskan dan menyampaikan koreksi atas kesalahan2 yang bisa jadi terdapat dlm komentar saya tsb...
    .
    manusia adalah makhluk hidup yang mempunyai akal sehat dan/atau akal budi...
    dgn akal sehat dan/atau akal budi yang dimiliki nya, manusia mampu membedakan antara yang baik dgn yang tidak baik...
    dgn akal sehat dan/atau akal budi yang dimiliki nya, manusia mampu membedakan antara yang benar dgn yang tidak benar...
    dgn akal sehat dan/atau akal budi yang dimiliki nya, manusia mampu membedakan antara yang bijak dgn yang tidak bijak...
    .
    golden rule #1 :
    utk mengetahui apakah yang udah kita lakukan itu baik atau tidak baik, cara nya gampang...
    coba tanyakan kpd diri sendiri, apabila orang lain memperlakukan kita seperti yang kita lakukan kpd orang lain, apakah kita nggak keberatan...?
    kalo kita nggak mau orang lain memperlakukan kita seperti yang kita lakukan kepada orang lain, berarti yang kita lakukan itu tidak baik...
    .
    golden rule #2 :
    utk mengetahui apakah yang udah kita lakukan itu benar atau tidak benar, cara nya gampang...
    coba tanyakan kpd diri sendiri, apabila kita melakukan nya, apakah akan sesuai dgn hukum alam semesta, serta apakah nanti nya menuju kpd keselarasan dan keseimbangan antara pikiran dan perasaan, maupun antara ucapan dan tindakan...?
    kalo nggak sesuai dgn hukum alam semesta dan nanti nya menuju kpd ketidakselarasan dan ketidakseimbangan antara pikiran dan perasaan, maupun antara ucapan dan tindakan, berarti yang kita lakukan itu tidak benar...
    .
    golden rule #3 :
    utk mengetahui apakah yang kita lakukan itu bijak atau tidak, cara nya gampang...
    coba tanyakan kpd diri sendiri, apabila kita melakukan nya, apakah akan ada manfaat nya bagi diri sendiri dan orang lain, serta apakah nanti nya menimbulkan penyesalan atau tidak...?
    kalo nggak ada manfaat nya dan nanti nya kita malah akan menyesali nya, berarti yang kita lakukan itu tidak bijak...
    .
    sayang nya, manusia masih diliputi oleh nafsu keinginan, keserakahan, kemarahan, kebencian dan kebodohan yang membutakan pikiran dan perasaan nya...
    sehingga manusia kerap alpa thd ketiga golden rule yang sesungguhnya sudah dipahami secara otodidak dgn akal sehat dan/atau akal budi nya itu...
    dlm hal ini, ajaran agama sesungguhnya memegang peranan penting utk mengingatkan kembali manusia ttg ketiga golden rule tsb...
    kalo agama mengajarkan kebaikan, kebenaran dan kebijaksanaan, maka manusia yang beragama semestinya juga cenderung utk berbuat baik, benar dan bijak...
    .
    tetapi fakta nya, manusia yang taat beragama tetap melakukan pembunuhan, kebohongan, pencurian, tindakan asusila serta konsumsi minuman keras, narkotika dan bahan2 psiko-tropika... .
    apakah manusia nya yang hanya "beragama ktp"...?
    apakah manusia nya yang keliatan nya "taat beragama", tetapi sesungguhnya hanya sekadar menjalankan ritual keagamaan...?
    atau apakah agama nya itu sendiri yang mengajarkan ketidakbaikan, ketidakbenaran dan ketidakbijaksanaan...?
    .
    dilanjutkan ke posting berikut nya...

    BalasHapus