Minggu, Maret 31, 2019

Terlahir di Surga atau Neraka, siapa yang tahu?

TERLAHIR DI SURGA ATAU NERAKA, SIAPA YANG TAHU ?
Oleh : Upa. Amaro Tanhadi


Kebanyakan orang berpikir dan berpendapat bahwa kalau orang tuanya, saudaranya atau familinya ada yang meninggal dunia, pasti mereka perginya ke surga. Tidak ada yang mengatakan bahwa mereka pergi ke neraka. Walaupun perilaku perbuatan mereka semasa hidupnya luar biasa jeleknya. 

Jika semua keluarga-keluarga di dunia ini berpikir dan berpendapat demikian, maka dapat kita kalkulasikan bahwa di neraka pasti  kekurangan penduduk, para setan  jahat yang suka menggoda manusia itu populasinya terancam punah dan para hantu yang bergentayangan tidak ada lagi.

Disinilah dapat kita lihat bahwa pikiran ini terdelusi dan sering menciptakan khayalan atau tipuan-tipuan yang menyesatkan diri kita sendiri. Ini tak lepas dari peran kepercayaan atau keagamaan yang di anutnya dan peran pemimpin pemuka agamanya.

Tidak sedikit para pemuka agama yang mempunyai visi dan misi tertentu untuk keuntungan dirinya sendiri atau untuk kepentingan  kelompoknya dengan menghubung-hubungkan ayat-ayat suci tertentu untuk mempengaruhi pikiran para umatnya, bahkan kalau perlu dengan menjanjikan pahala di surga yang luar biasa indahnya jika umatnya bersedia melakukan sesuatu sesuai apa yang dikatakannya. Padahal dia sendiri belum tentu yakin dan mau melakukan hal tersebut. Munafik, mungkin itu istilah yang paling dekat dengan perilakunya tersebut.

Terlepas dari hal-hal yang bikin ruwet syaraf otak kita tersebut diatas. Hal yang terpenting dan sebaiknya untuk dilakukan adalah menghindari semua bentuk perbuatan amoral dan kejahatan. Memperbanyak berbuat kebajikan, dan senantiasa rajin membersihkan pikiran dari semua bentuk keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan/berpandangan salah.

Dengan melakukan sesuatu yang selalu mengarah pada jalan menuju kebahagiaan di surga, maka dapatlah diharapkan suatu saat nanti kebahagiaan di surga itu bisa diperolehnya dengan sukses.

Kalau hanya harapannya saja yang melayang-layang terlampau tinggi (bahkan lewat jalan tol dan jalan pintas untuk dapat meraih kehidupan di surga), tapi perilaku pikiran, ucapan dan tindakan jasmaninya mengarah ke jalan neraka, maka neraka pulalah yang akan diperolehnya.

Semoga bermanfaat. 

Semoga kedamaian dan kesejahteraan ada pada Anda. Semoga kita semuanya berbahagia.

                               -oOo-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar