KISAH GAJAH BERNAMA
PAVEYYAKA
Dhammapada XXIII : 327
Gajah Paveyyaka ketika berusia masih muda sangat kuat;
kemudian tiba saatnya ia menjadi tua dan lemah. Suatu hari, seperti biasanya
Paveyyaka tua pergi ke suatu kolam dan ia terjebak dalam lumpur serta tidak
dapat mencapai tepi. Ketika Raja Pasenadi dari Kosala diberitahu tentang hal
itu, ia mengirim seorang pelatih gajah untuk menolong gajah itu keluar dari
lumpur. Pelatih gajah itu pergi ke tempat dimana gajah itu berada.
Di sana, ia memerintahkan pemusik untuk membuat irama
perang. Mendengar suasana militer, gajah itu merasa seakan-akan ia berada di
medan perang. Semangatnya bangkit, ia mengangkat dirinya sendiri dengan seluruh
tenaganya, dan segera keluar dari lumpur.
Ketika para bhikkhu menceritakan kepada Sang Buddha
tentang hal ini, Beliau berkata, "Para bhikkhu! Sama halnya dengan gajah
itu menarik dirinya keluar dari lumpur. Demikian pula, seharusnya kamu semua
menarik dirimu sendiri keluar dari lumpur kekotoran batin".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
327 berikut:
Bergembiralah dalam kewaspadaan
dan jagalah pikiranmu dengan baik;
bebaskanlah pikiranmu dari cara-cara
yang salah,
seperti seekor gajah melepaskan dirinya
yang terbenam dalam lumpur.
Para
bhikkhu mencapai tingkat kesucian arahat setelah khotbah Dhamma itu berakhir.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar