16 CIRI ORANG YANG SULIT DINASIHATI
Oleh : Tanhadi
(Kualitas batin dan perilaku yang membuat seseorang tidak mudah dibimbing atau berkembang dalam Dhamma).
1. Mudah marah ketika dinasihati
- Tidak bisa menerima teguran; langsung bereaksi dengan kemarahan.
2. Menyimpan dendam
- Memendam kebencian terhadap orang yang menegur atau memberi masukan.
3. Membalas dengan kata-kata kasar
- Menanggapi nasehat dengan ucapan menyakitkan atau menjatuhkan.
4. Menyembunyikan kesalahan
- Tidak mengakui kesalahan atau berusaha menutupinya.
5. Berbohong ketika ditegur
- Mengatakan hal tidak benar demi membela diri.
6. Menolak menerima kebenaran
- Tidak mau mengakui kebenaran meski sudah jelas.
7. Memutarbalikkan fakta
- Membengkokkan kenyataan agar seolah tidak bersalah.
8. Berdalih atau membuat alasan
- Memberikan alasan-alasan tidak jujur untuk membenarkan diri.
9. Mengecilkan kesalahan
- Menganggap kesalahan sebagai hal sepele yang tidak perlu dipersoalkan.
10. Menunjukkan permusuhan terhadap penasihat
- Menjadi tidak bersahabat atau bermusuhan terhadap yang memberi teguran.
11. Menuduh orang lain punya niat buruk
- Meragukan ketulusan orang yang menasihatinya.
12. Mencari-cari kesalahan penasihat
- Berusaha menyerang balik dengan membuka kelemahan orang lain.
13. Bersikap tidak hormat terhadap penasihat
- Tidak menghargai posisi, usia, atau kebijaksanaan penasihat.
14. Sombong atas pandangan sendiri
- Menganggap dirinya selalu benar dan lebih tahu dari siapa pun.
15. Tidak peduli terhadap teguran
- Mendengarkan tapi tidak memedulikan atau merenungkan nasihat.
16. Tidak melihat perlunya perubahan
- Merasa sudah cukup baik dan tidak perlu memperbaiki diri.
Catatan Penting:
Sutta ini menyarankan agar kita menggunakan daftar ini sebagai cermin untuk diri sendiri, bukan untuk menghakimi orang lain
“Jika aku melihat ciri-ciri ini dalam diriku, maka aku akan berusaha meninggalkannya.” (MN 15)
Inilah inti latihan spiritual: memeriksa batin sendiri dengan jujur, dan bertekad meninggalkan sifat-sifat yang menghambat pertumbuhan.
________
Referensi : Majjhima Nikaya 15 – Anumana Sutta (Sutta tentang Penilaian Diri melalui Perbandingan).
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar