Kamis, April 26, 2012

Cetana adalah Kamma


CETANA ADALAH KAMMA

Misalnya saja, seseorang diserang dan dibunuh secara kejam oleh sekelompok orang. Dalam perbuatan keji ini, hantaman dan pukulan sebagian besar penyerangnya tidaklah begitu efektif, tetapi hanya seorang diantara para penyerang itu, terdorong oleh keinginan kuat, dengan kejam melancarkan serangan demi serangan dan menyebabkan kematian korban. Jadi hanya satu orang ini saja yang menjadi sebab utaman tewasnya korban.

Demikian pula, ketika citta dan cetasika secara bersama melakukan perbuatan baik seperti derma (dana) atau melakukan perbuatan jahat seperti membunuh (panatipata), cetana diantara citta dan cetasika itulah yang paling kuat dan giat melakukan perbuatan tersebut. Oleh karena itu, hanya kekuatan cetana yang tertinggal dalam kesinambungan batin setiap makhluk.

Jadi, ketika kita mencoba menemukan siapa yang benar-benar bertanggung jawab atas setiap perbuatan, jawabannya adalah cetana.

Oleh karena itu, ketika menyatakan bahwa cetana yang bertanggung jawab, Buddha berkata : “Cetanaham bhikkhave kammam vadami“ (Bhikkhu, cetana inilah yang Kunyatakan sebagai kamma).

Berdasarkan pernyataan tersebut, perlu dicatat bahwa ketika cetana sangat kuat, kamma juga kuat; ketika cetana lemah, kamma juga lemah.



Sumber buku : Abhidhamma sehari-hari – Ashin Janakabhivamsa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar