12. KARANIYA METTA SUTTA1
(Sutta tentang Cinta
Kasih)
Pemimpin
puja bakti :
Handa mayang karaniyamettasuttang bhanama se.
Marilah
kita membaca Sutta tentang kewajiban dan cinta kasih.
Bersama-sama
:
Karaniyamatthakusalena
Yantang santang padang abhisamecca :
Yantang santang padang abhisamecca :
Sakko uju ca suhuju
ca
Suwaco cassa mudu
anatimani .
Santussako ca subharo ca
Appakicco ca
sallahukawutti
Santindriyo ca nipako
ca
Appagabbho kulesu
ananugiddho.
Na ca khuddang samacare kiñci
Yena winnyu pare upawadeyyung.
Sukhino wa khemino
hontu
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Ye keci panabhutatthi
Tasa wa thawara wa
anawasesa
Digha wa ye mahanta
wa
Majjhima rassaka
anukathula.
Dittha wa ye wa addittha
Ye ca dure wasanti
awidure
Bhuta wa samhawesi wa
Sabbe satta bhawantu
sukhitatta.
Na paro parang nikubbetha
Natimaññyetha katthaci nang kañci
Byarosana patighasaññya
Naññyamaññyassa dukkhamiccheyya .
Mata yatha niyang puttang
Ayusa
ekaputtamanurakkhe.
Ewampi sabbabhutesu
Manasambhawaye aparimanang.
Mettañca sabbalokasming
Manasambhawaye
aparimanang
Uddhang adho ca tiriyañca
Asambadhang aweran
asapattang.
Titthañ carang nisinno wa
Sayano wa yawatassa
wigatamiddho
Etang sating
adhittheyya
Brahmametang wiharang
idhamahu.
Ditthinca anupagamma
Silawa dassanena
sampanno
Kamesu wineyya
gedhang
Nahi jatu gabbhaseyyang
punareti ti.
Inilah yang patut dikerjakan
oleh ia yang tangkas dalam hal yang berguna,
yang menghantar ke jalan kedamaian:
sebagai orang yang cakap, jujur,1 tulus,2
mudah dinasihati, lemah lembut, tidak sombong.
Merasa puas atas yang dimiliki,3 mudah dirawat,
tidak repot, bersahaja hidupnya,
berindria tenang, penuh pertimbangan,
sopan, tak melekat pada keluarga-keluarga;
tidak berbuat kesalahan walaupun kecil,
yang dapat dicela oleh para bijaksana,
senantiasa bersiaga dengan ujaran cinta kasih:
‘Semoga semua makhluk berbahagia dan tenteram.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia.’
Makhluk hidup apapun yang ada;
yang goyah4 dan yang kokoh5 tanpa kecuali,
yang panjang atau yang besar,
yang sedang, pendek, kecil, kurus atau pun yang gemuk;
Yang tampak atau pun yang tak tampak
yang berada jauh atau pun dekat,
yang telah menjadi atau pun yang belum menjadi,
semoga semua makhluk hidup bahagia.
Tak sepatutnya yang satu menipu yang lainnya,
tidak menghina siapa pun dimana juga,
dan, tak selayaknya karena marah dan benci
mengharap yang lain celaka.
Sebagaimana seorang ibu mempertaruhkan jiwa
melindungi putra tunggalnya;
demikianlah terhadap semua makhluk,
kembangkan pikiran cinta kasih tanpa batas.
Cinta kasih terhadap makhluk di segenap alam,
patut dikembangkan tanpa batas dalam batin
baik ke arah atas, bawah, dan diantaranya6;
tidak sempit, tanpa kedengkian, tanpa permusuhan.
Selagi berdiri, berjalan atau duduk,
ataupun berbaring, sebelum terlelap;
sepatutnya ia memusatkan perhatian ini
yang disebut sebagai ‘berdiam dalam Brahma’7
Ia yang mengembangkan metta, tak berpandangan salah8
teguh dalam sila dan berpengetahuan sempurna,
dan melenyapkan kesenangan nafsu indria9;
tak akan lahir dalam rahim lagi10.
_________________________
1 Perbuatan lurus melalui ucapan ataupun jasmani.
2 Perbuatan lurus melalui pikiran (tidak munafik).
3 Santutthi = gembira atas harta sendiri yang
dimiliki (sentosa).
4 Yang gampang tergoyah oleh keinginan dan ketakutan.
5 Yang terkendali keinginan dan ketakutannya.
6 Arah atas – alam arupa, arah bawah = alam nafsu, arah di antaranya =
alam rupa.
7 ‘Berdiam dalam keluhuran’.
8 Tak berpandangan salah terhadap nama-rupa (sakkayaditthi).
9 Pencapaian sakadagami.
10 Pencapaian anagami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar