Selasa, Januari 03, 2012

Orang Gila


Ven. Ajahn Chah

Misalkan suatu pagi, di tengah jalan kamu pergi kerja ada seseorang memakimu. Begitu kamu dengar makiannya, pikiranmu langsung berubah dari biasanya. Kamu merasa tidak enak. Marah dan sakit. Kamu ingin membalas!

Beberapa hari kemudian, ada orang lain ke rumahmu dan memberitahu, "Orang yang dulu memakimu itu orang gila. Sudah bertahun-tahun! Dia memperlakukan semua orang seperti itu. Tidak seseorangpun memperdulikan yang dia katakan.


" Begitu kamu mendengar ini, kamu lega. Kemarahan dan rasa sakit yang kamu pendam beberapa hari ini hilang. Kenapa? Karena kamu sudah tau yang sebenarnya. Sebelumnya kamu belum tau. Kamu pikir orang itu tidak gila, jadi kamu marah padanya dan itu membuat kamu susah. Begitu kamu tau yang sebenarnya, semua jadi berubah: "Oh, dia gila! Begitu toh!"

Ketika kamu mengerti ini, kamu merasa baik karena kamu tahu kondisi dirimu. Setelah tau, kamu bisa melewatkannya. Jika kamu tidak tahu yang sebenarnya, kamu akan melekat pada masalah itu terus. Ketika kamu pikir orang yang mengganggumu itu normal, mungkin kamu mau membunuhnya. Tapi setelah kamu tau dia gila, kamu merasa lebih baik. Inilah pengetahuan dari kebenaran.

Seseorang melihat Dhamma akan memiliki pengalaman serupa. Keserakahan, kebencian dan delusi menghilang dengan cara yang sama. Selama kamu tidak tahu, kamu berpikir, "Apa yang harus kulakukan? Saya punya banyak keserakahan dan kebencian." Ini bukan pengetahuan yang sebenarnya. Ini seperti kamu berpikir orang gila itu tidak gila. Ketika kamu tau ia gila, kamu jadi lega. Tidak seorangpun yang mampu menunjukkan kamu hal ini. Hanya jika bathin dapat mengerti dirinya sendiri, dia akan mengangkat dan membersihkan kemelekatan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar