Kamis, Januari 19, 2012

Pokok-Pokok Dasar Buddha Dhamma




POKOK-POKOK DASAR
BUDDHA DHAMMA
(cover belakang)

Banyak orang berpandangan salah bahwa agama Buddha adalah agama yang pesimistis dalam menghadapi kehidupan ini, karena AjaranNYA selalu berpusat pada Penderitaan melulu, Ini penderitaan, Itu penderitaan, pokoknya gak ada senengnya deh...., gak ada semangat hidup !!

Sesungguhnya Penderitaan bukan milik suatu paham atau agama apapun, ada Buddha ataupun tidak ada, yang mempercayai ataupun yang tidak mempercayai adanya penderitaan, akan tetap mengalaminya dalam hidup ini !

Sang Buddha menunnjukkan kepada kita, bahwasanya Penderitaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan yang selalu berubah ini. Manakala kita memperoleh kebahagiaan, kita selalu berusaha untuk mempertahankan kebahagiaan itu agar tetap menjadi milik kita selamanya. Namun dikala kebahagiaan itu harus berakhir, macam-macam rasa dihati tersaji bak daftar menu disebuah restoran...ada rasa sedih, rasa kecewa, rasa putus asa, ada rasa sesal dan sebagainya !

Segala sesuatu yang terkondisi pasti mengalami perubahan
Kebahagiaan itu sendiri merupakan titik awal penderitaan.

Buddha adalah “ Sang Penunjuk Jalan”...Beliau menunjukkan kepada kita :
‘ Ini lho..penderitaan itu, Ini lho..asal-mula yang membuat kita itu menderita, Ini lho..strategi untuk melenyapkan penderitaan, dan Ini ada ‘Peta Jalan’ serta caranya untuk melenyapkan penderitaan itu...!

Untuk mencapai tujuan itu, tentu saja semuanya berpulang pada diri kita masing, karena hanya kita sendirilah yang dapat melakukannya..

“ Sang Tathagata hanyalah Penunjuk Jalan “







Buku ini kupersembahkan buat
Alm/Almh. Papa dan Mama tercinta :

TAN SING TJAY / SOETIKNO
1930 – 2008

PANG SIOK GWAT / LIESTYOWATI
1942 – 1995


Yang semasa hidupnya telah mencurahkan kasih sayangnya
yang tak dapat dinilai dalam bentuk apapun kepada kami.


“Semoga buah dari jasa-jasa perbuatan baik ini
dapat terlimpahkan kepada Beliau berdua,
beserta semua makhluk di alam semesta
yang pernah berhubungan kamma dengan Beliau.
Semoga semua makhluk  yang tampak maupun yang tak tampak
memperoleh kebahagiaan 
sesuai dengan kondisi kammanya masing-masing.”



Ananda,

 Tanhadi








Tidak ada komentar:

Posting Komentar