PENYESALAN
Oleh : Upa. Amaro
Tanhadi
Penyesalan selalu dirasakan
setelah timbul kesadaran bahwa perbuatan kita ternyata merugikan orang lain
atau diri kita sendiri. Namun tidak semestinya kita terbelenggu dan larut dalam
rasa penyesalan itu, mengapa ? karena semua hal yang kita sesalkan itu telah
terjadi dan kita tidak bisa kembali kebelakang untuk membuat hal buruk yang
telah kita lakukan itu tidak terjadi. Yang dapat kita lakukan adalah
menghentikan perbuatan buruk tersebut dan bertekad untuk tidak melakukannya
lagi dikemudian hari.
Rasa penyesalan yang
berlarut-larut justru dapat memperburuk kondisi batin kita sendiri, karena
menyesal adalah suatu perasaan tidak senang yang bersumber pada rasa benci
terhadap diri sendiri, menyalahkan diri sendiri, bahkan seseorang dapat
menghukum dirinya sendiri.
Tiada guna menyesali
perbuatan buruk yang telah kita lakukan, yang terpenting adalah senantiasa
meningkatkan usaha perbaikan diri dengan menyadari dan mengendalikan setiap
perbuatan yang hendak kita lakukan melalui tubuh, ucapan dan pikiran. Sehingga
perbuatan buruk yang pernah dilakukan tidak terulang kembali ; niat buruk yang
belum dilakukan tidak jadi dilakukan dan perbuatan buruk yang belum timbul
tidak terkondisikan untuk timbul.
Bagi seseorang yang penuh dengan kebajikan,
Ia tidak perlu ada pemikiran yang bertujuan,
"Semoga Aku terbebas dari penyesalan",
karena seseorang yang bajik,
dengan sendirinya akan terbebas dari penyesalan.
Bagi seseorang yang terbebas dari penyesalan,
Ia tidak perlu ada pemikiran yang bertujuan,
"Semoga Aku berbahagia",
karena orang yang terbebas dari penyesalan,
Dengan sendirinya akan berbahagia.
(Anguttara Nikaya
V,2)
-oOo-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar