Kamis, Juli 11, 2013

Tiruan Dhamma Sejati : Samyutta Nikaya 16.13 - Saddhammappatirupaka Sutta

SN 16.13
Saddhammappatirūpaka Sutta
Tiruan Dhamma Sejati

Tempat : di Sāvatthī di Hutan Jeta, Taman Anāthapiṇḍika.
Topik   : Penjelasan Sang Buddha atas pertanyaan YM. Mahakassapa tentang hubungan Vinaya dengan semakin sedikitnya para bhikkhu yang mencapai Pengetahuan Tertinggi.


Y M. Mahākassapa bertanya kepada Sang Buddha :

Mengapa disaat aturan latihan (Vinaya) hanya sedikit, tetapi banyak bhikkhu mencapai Pengetahuan Tertinggi, sedangkan sekarang aturan latihan makin banyak, namun lebih sedikit bhikkhu yang mencapai Pengetahuan Tertinggi?”

Dikatakan oleh Sang Buddha bahwa memang demikianlah- ketika moralitas dari makhluk-makhluk menurun dan Dhamma sejati mulai memudar maka aturan latihan pun akan menjadi semakin banyak,  tetapi lebih sedikit bhikkhu yang mencapai Pengetahuan Tertinggi.

Lebih lanjut Sang Buddha mengatakan bahwa Dhamma sejati tidak akan lenyap selama tiruan dari Dhamma sejati tidak muncul. Tetapi ketika tiruan Dhamma sejati muncul di dunia ini, maka Dhamma sejati lenyap.

“Bagaikan, Kassapa, emas tidak akan lenyap selama tiruan emas tidak muncul di dunia ini, tetapi ketika tiruan emas muncul maka emas sejati lenyap, demikian pula, Dhamma sejati tidak akan lenyap selama tiruan dari Dhamma sejati tidak muncul. Tetapi ketika tiruan Dhamma sejati muncul di dunia ini, maka Dhamma sejati lenyap”.

Dikatakan pula oleh Sang Buddha bahwa bukan karena unsur tanah, unsur air , unsur panas dan unsur angin yang menyebabkan Dhamma sejati lenyap, namun adalah orang-orang tidak tahu diri inilah yang muncul di sini yang menyebabkan Dhamma sejati lenyap.

Dhamma sejati tidak lenyap seketika bagaikan kapal tenggelam. Dan terdapat, lima faktor perusak yang mengarah pada kerusakan dan lenyapnya Dhamma sejati. yaitu : Para bhikkhu, para bhikkhunī, umat awam laki-laki, dan umat awam perempuan , mereka sudah tidak memiliki lagi rasa hormat terhadap 

- Sang Guru, 
- Dhamma, 
- Sagha, 
- latihan, 
- konsentrasi. 

Lima faktor perusak inilah yang mengarah pada kerusakan dan lenyapnya Dhamma sejati”.

Namun, Ada lima faktor yang mengarah pada kelangsungan Dhamma sejati, pada ketidakhancuran dan ketidaklenyapan, yaitu : Para bhikkhu, para bhikkhunī, umat awam laki-laki, dan umat awam perempuan, tetap senantiasa dengan penuh hormat terhadap 

- Sang Guru, 
- Dhamma, 
- Sagha, 
- latihan,  
- konsentrasi. 

Lima faktor inilah yang mengarah pada kelangsungan Dhamma sejati, pada ketidakrusakannya dan ketidaklenyapannya.

(Ringkasan Sutta oleh : Amaro Tanhadi)
-oOo-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar