Jumat, Desember 27, 2013

Paritta Suci Theravada ( II.Tuntunan Puja Bakti)

PARITTA SUCI THERAVADA

Kumpulan Wacana Pāli untuk Upacara dan Pūjā



Dalam pembacaan paritta perlu diperhatikan lambang dan cara pembacaan huruf Pali yang mempunyai perbedaan dengan bahasa Indonesia. Beberapa hal yang perlu diketahui untuk pembacaan paritta adalah sebagai berikut :  

a)  Dalam bahasa Pali terdapat 8 huruf hidup yang dibaca dengan vokal pendek dan vokal panjang, yaitu :
  •     a, i, u : dibaca dengan vokal pendek
  •     ā, ī, ū, e, o : dibaca dengan vokal panjang  

b)     Aksara ń dan dibaca ng, dan ng dibaca ngg
    Contoh : sańkhara, dibaca : sang-kha-ra. sukhaṁ : dibaca su-khang. ańguttara,

     Buddhaṁ, dibaca : Bud-dhang, bukan bu-dhang.

    Dhammaṁ, dibaca : dham-mang, bukan dha-mang.  

c)    Aksara ñ dibaca ny, ññ dibaca nny
     Contoh : ñāna, dibaca : nya-na. pañña, dibaca : pannya.

d)    Aksara v dilafalkan sebagai w (bukan f)  


Catatan :
Lambang Aksara (tanda baca) yang lazim terdapat dalam huruf pali sengaja tidak kami sertakan dalam bacaan paritta ini, dan sebagai penggantinya, bacaan paritta ini telah kami sesuaikan penulisannya dengan pelafalan aksara bahasa Indonesia pada umumnya. Tujuan kami adalah semata-mata agar para pembaca paritta pemula tidak mengalami kesulitan dalam melafalkannya, jadi cukup baca saja seperti halnya anda membaca buku atau tulisan-tulisan berbahasa Indonesia lainnya.

Namun untuk pembacaan yang benar mengenai intonasi,vokal dan konsonannya, kami sarankan ikutilah pembacaan paritta di vihara-vihara tempat Anda biasanya berpuja-bakti.

Semoga bermanfaat,
Salam Metta,

Tanhadi
__________________________________________________________________________

II. Tuntunan Puja Bakti




3 komentar: