ASAL MULA KEPERCAYAAN PADA SANG
PENCIPTA
Digha Nikaya.1: Brahmajala Sutta
( Terjemahan dari Prof. Rhys Davids )
Sekarang
tibalah suatu saat, para bhikkhu, bilamana, cepat atau lambat, setelah habisnya
masa yang sangat sangat panjang, sistem dunia ini musnah.
Dan
ketika hal ini terjadi makhluk-makhluk kebanyakan terlahir di Dunia
Kecermelangan (alam Abhasara), dan disana mereka tinggal dengan kekuatan
pikiran, penuh kesenangan, memancarkan cahaya dari tubuh mereka sendiri,
melintasi udara, berkesinambungan dalam kejayaan ; dan demikianlah mereka hidup
selama waktu yang sangat sangat lama.
Sekarang
tibalah suatu saat, para bhikkhu, ketika, cepat atau lambat, system dunia ini
mulai terbentuk kembali.
Ketika
hal ini terjadi Kerajaan/Istana Brahma muncul, tetapi masih kosong. Dan satu
makhluk atau yang lain, entah oleh karena jangka waktu hidupnya sudah berlalu
atau buah dari kammanya sudah habis, jatuh dari alam Abhasara, dan muncul dan
hidup di Kerajaan / Istana Brahma.
Dan
disitu juga ia hidup dengan kekuatan pikiran, penuh kesenangan, memancarkan
cahaya dari tubuhnya, melintasi udara, berkesinambungan dalam kejayaan ; dan
dengan demikian dia hidup selama waktu yang sangat sangat lama.
Sekarang
timbullah dalam dirinya, dari keadaannya tinggal di sana selama waktu yang
begitu lama sendirian, suatu ketidakpuasan dan suatu keinginan :
" O!
muncullah makhluk-makhluk lain dan bergabung denganku di istana ini !"
Dan pada
saat itu, entah karena jangka hidupnya sudah habis atau buah kammanya sudah
habis, makhluk-makhluk lain jatuh dari alam Abhasara, dan muncul di Kerajaan
Brahma sebagai rekan-rekannya dan dalam segala aspek mirip dengannya.
Dalam
peristiwa ini para bhikkhu, makhluk yang pertama kali terlahir itu tadi
berpikir demikian pada dirinya sendiri :
"
Saya adalah Brahma, Maha Brahma, Yang Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala
sesuatu, Penguasa, Raja dari semuanya, Pembuat, Pencipta, Pemimpin dari
semuanya, Penunjuk tempat bagi yang lain, Yang tertua dari segala masa, Bapak
dari yang ada dan yang akan ada.
Makhluk-makhluk
lain ini semua adalah ciptaanku. Dan bisa demikian ? Sejenak yang lalu Saya
berpikir 'Muncullah mereka!' Dan atas aspirasi mental saya, terlihat
makhluk-makhluk berdatangan."
Dan
makhluk-makhluk lain itu, juga, berpikir demikian :
" Ia
mestilah Brahma, Yang Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala sesuatu, Penguasa,
Raja dari semuanya, Pembuat, Pencipta, Pemimpin dari semuanya, Penunjuk tempat
bagi yang lain, Tertua dari segala masa, Bapak dari yang ada dan yang akan ada.
Dan kita pastilah sudah diciptakan olehnya. Dan mengapa ? Sebab, seperti yang
kita lihat adalah dia yang pertama berada di sini dan kita datang
setelahnya."
Atas
peristiwa ini, para bhikkhu, yang pertama muncul di sana itu hidup dengan
jangka yang lebih lama, lebih berjaya, dan lebih berkuasa dari mereka yang
muncul setelahnya. Dan adalah mungkin pula, para bhikkhu, bahwa beberapa mahluk
yang karena kejatuhannya dari alam itu, akan datang ke sini. Dan karena telah
datang ke sini ( dunia ini ) ia mungkin pergi
menjalani hidup selibat dan meninggalkan kehidupan rumah tangga.
Dan
karena telah menjadi pertapa demikian, ia karena semangat, karena usaha keras,
karena kesungguhan, karena pikiran yang penuh kewaspadaan, mencapai suatu
kesenangan hati yang, dengan hati yang terpesona, ia mengingat kembali tempat
kehidupanya yang lampau, tetapi bukan yang sebelum-sebelumnya dari kehidupannya tersebut.
Dia
berkata pada dirinya : " Brahma yang termashyur itu, Maha Brahma, Yang
Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala sesuatu, Penguasa, Raja dari semuanya,
Pembuat, Pencipta, Pemimpin dari
semuanya, Penunjuk tempat bagi yang lain, Tertua dari segala masa, Bapak dari
yang ada dan yang akan ada, dia yang olehnya kita semua diciptakan, ia setia,
kekal, abadi, dengan sifat yang tidak mengenal perubahan, dan ia akan tetap
begitu sampai selama-lamanya. Tetapi kita yang diciptakan olehnya telah datang
kesini sebagai tidak kekal, tidak abadi, terbatas dalam jangka waktu hidup.
-oOo-
saya suka ni informasinya,,,,,,,,??
BalasHapus