Minggu, April 25, 2010

ASAL MULA KEPERCAYAAN PADA SANG PENCIPTA

ASAL MULA KEPERCAYAAN PADA SANG PENCIPTA
Digha Nikaya.1: Brahmajala Sutta
( Terjemahan dari Prof.  Rhys Davids )

Sekarang tibalah suatu saat, para bhikkhu, bilamana, cepat atau lambat, setelah habisnya masa yang sangat sangat panjang, sistem dunia ini musnah.

Dan ketika hal ini terjadi makhluk-makhluk kebanyakan terlahir di Dunia Kecermelangan (alam Abhasara), dan disana mereka tinggal dengan kekuatan pikiran, penuh kesenangan, memancarkan cahaya dari tubuh mereka sendiri, melintasi udara, berkesinambungan dalam kejayaan ; dan demikianlah mereka hidup selama waktu yang sangat sangat lama.

Sekarang tibalah suatu saat, para bhikkhu, ketika, cepat atau lambat, system dunia ini mulai terbentuk kembali.

Ketika hal ini terjadi Kerajaan/Istana Brahma muncul, tetapi masih kosong. Dan satu makhluk atau yang lain, entah oleh karena jangka waktu hidupnya sudah berlalu atau buah dari kammanya sudah habis, jatuh dari alam Abhasara, dan muncul dan hidup di Kerajaan / Istana Brahma.

Dan disitu juga ia hidup dengan kekuatan pikiran, penuh kesenangan, memancarkan cahaya dari tubuhnya, melintasi udara, berkesinambungan dalam kejayaan ; dan dengan demikian dia hidup selama waktu yang sangat sangat lama.

Sekarang timbullah dalam dirinya, dari keadaannya tinggal di sana selama waktu yang begitu lama sendirian, suatu ketidakpuasan dan suatu keinginan :

" O! muncullah makhluk-makhluk lain dan bergabung denganku di istana ini !"
Dan pada saat itu, entah karena jangka hidupnya sudah habis atau buah kammanya sudah habis, makhluk-makhluk lain jatuh dari alam Abhasara, dan muncul di Kerajaan Brahma sebagai rekan-rekannya dan dalam segala aspek mirip dengannya.

Dalam peristiwa ini para bhikkhu, makhluk yang pertama kali terlahir itu tadi berpikir demikian pada dirinya sendiri :

" Saya adalah Brahma, Maha Brahma, Yang Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala sesuatu, Penguasa, Raja dari semuanya, Pembuat, Pencipta, Pemimpin dari semuanya, Penunjuk tempat bagi yang lain, Yang tertua dari segala masa, Bapak dari yang ada dan yang akan ada.

Makhluk-makhluk lain ini semua adalah ciptaanku. Dan bisa demikian ? Sejenak yang lalu Saya berpikir 'Muncullah mereka!' Dan atas aspirasi mental saya, terlihat makhluk-makhluk berdatangan."

Dan makhluk-makhluk lain itu, juga, berpikir demikian :

" Ia mestilah Brahma, Yang Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala sesuatu, Penguasa, Raja dari semuanya, Pembuat, Pencipta, Pemimpin dari semuanya, Penunjuk tempat bagi yang lain, Tertua dari segala masa, Bapak dari yang ada dan yang akan ada. Dan kita pastilah sudah diciptakan olehnya. Dan mengapa ? Sebab, seperti yang kita lihat adalah dia yang pertama berada di sini dan kita datang setelahnya."

Atas peristiwa ini, para bhikkhu, yang pertama muncul di sana itu hidup dengan jangka yang lebih lama, lebih berjaya, dan lebih berkuasa dari mereka yang muncul setelahnya. Dan adalah mungkin pula, para bhikkhu, bahwa beberapa mahluk yang karena kejatuhannya dari alam itu, akan datang ke sini. Dan karena telah datang ke sini ( dunia ini ) ia mungkin pergi  menjalani hidup selibat dan meninggalkan kehidupan rumah tangga.

Dan karena telah menjadi pertapa demikian, ia karena semangat, karena usaha keras, karena kesungguhan, karena pikiran yang penuh kewaspadaan, mencapai suatu kesenangan hati yang, dengan hati yang terpesona, ia mengingat kembali tempat kehidupanya yang lampau, tetapi bukan yang sebelum-sebelumnya  dari kehidupannya tersebut.

Dia berkata pada dirinya : " Brahma yang termashyur itu, Maha Brahma, Yang Tertinggi, Terhebat, Pengenal segala sesuatu, Penguasa, Raja dari semuanya, Pembuat,  Pencipta, Pemimpin dari semuanya, Penunjuk tempat bagi yang lain, Tertua dari segala masa, Bapak dari yang ada dan yang akan ada, dia yang olehnya kita semua diciptakan, ia setia, kekal, abadi, dengan sifat yang tidak mengenal perubahan, dan ia akan tetap begitu sampai selama-lamanya. Tetapi kita yang diciptakan olehnya telah datang kesini sebagai tidak kekal, tidak abadi, terbatas dalam jangka waktu hidup.

Ini, para bhikkhu, adalah keadaan pertama dari hal-hal yang yang disebabkan darimana, berangkat darimana, beberapa pertapa dan Brahman, menjadi Eternalis terhadap hal-hal tertentu dan Non-eternalis terhadap yang lain, mempertahankan bahwa jiwa / roh dan dunia adalah setengahnya kekal dan setengahnya lagi tidak.


-oOo-



1 komentar: