Jumat, April 30, 2010

BUKTI-BUKTI YANG MENDUKUNG DOKTRIN KELAHIRAN KEMBALI.

Disusun oleh : Tanhadi

Tehnik penyelidikan dengan kekuatan batin membutuhkan waktu yang relatif lama dan harus dalam tingkatan kemurnian diri yang tinggi. Metode hipnotis tampaknya menawarkan jalan pintas untuk menggali sejumlah ingatan akan kehidupan lampau yang masih terpendam dalam pikiran bawah sadar. Metode ini kebanyakan digunakan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit kejiwaan. Memang ada orang-orang yang ternyata kebal terhadap pengaruh hipnotis ini, oleh karenanya tehnik ini tidak dapat dipakai secara universal untuk menelusuri ingatan kehidupan lampau. Namun saat metode ini bisa diterapkan, hipnotis telah membuahkan hasil yang luar biasa yang mendukung kebenaran doktrin Kelahiran kembali.

Bila seseorang dapat dibawa kedalam keadaan terhipnotis secara mendalam, kesadarannya akan menurun dan bawah sadarnya mulai berfungsi. Bila bawah sadar dapat berfungsi, maka akan jelas sekali seseorang itu memiliki kemampuan untuk mengingat kembali ingatan-ingatan yang tidak muncul dalam kesadaran normal. Dalam keadaan ini, ingatan seseorang dapat mundur kembali pada kejadian dimasa kanak-kanak, masa pertumbuhan, atau masa sebelum kelahirannya.

Ada sejumlah kasus tercatat mengenai orang-orang yang mengingat kehidupan lampau mereka dalam keadaan terhipnotis. Hasil kerja para pakar hipnosis di berbagai negara dengan latar tradisi dan budaya yang beragam telah menemukan betapa jelasnya ingatan kehidupan lampau. Beberapa dari kasus tersebut telah diselidiki dan dibuktikan kebenarannya.

Selama berabad-abad, telah banyak orang yang menyatakan dapat mengingat kehidupannya yang lalu, sebelum dilahirkan kembali. Catatan yang tertua justru dari Eropa, Pythagoras ( 582 – 500 SM ), seorang filsuf dan ahli matematika Yunani, ia menyatakan dapat mengingat beberapa kehidupannya yang lalu.

Bukti-bukti Kelahiran kembali yang paling mengesankan adalah berupa hasil riset dari Ian Stevenson, seorang ilmuwan Amerika. Dr. Stevenson, yang adalah profesor di bidang Psikiatri ( Ilmu kedokteran Jiwa ) di Universitas Virginia, memulai risetnya di tahun 1958, dan ternyata kemudian disambut dan dikenal dunia internasional. Selama bertahun-tahun, dia melaporkan secara rinci kasus-kasus orang dewasa maupun anak-anak yang dapat mengingat kehidupan lampaunya,  semuanya dilatar belakangi oleh metode riset ilmiah secara cermat. Rekan ilmuwannya, Dr.Harold Leif, mengomentari riset Ian Stevenson, sebagai berikut : “ Hanya salah satu dari dua kemungkinan, dia membuat satu kesalahan  besar  atau  dia akan dikenal  sebagai  Galileo-nya abad XX ”. ( Dr. Harold Leif dalam Journal of Nervous and Mental Disease, Vo. 165, No.3.1977 ).

Salah satu kasus penelitian Dr.Stevenson, adalah sbb :

Seorang anak bernama Ravi Shankar, dilahirkan pada tahun 1951 di kota Kanay- India Utara. Ayahnya bernama Ram Gupta; sejak berumur dua tahun si anak berkeras bahwa ayah sebenarnya adalah seorang bankir bernama Jogeshwar. Dia juga mengatakan bahwa pada kehidupan lalunya dia dibunuh dengan digorok tenggorokannya oleh dua orang, Chaturi dan Jamahar. Sebagai bukti, si anak menunjukkan tanda lahir dilehernya, yang memang bertanda lahir seperti bekas luka potong. Penyelidikan kemudian membuktikan, bahwa ternyata setengah mil dari kediaman mereka, ada seorang bernama Jogeshwar yang mempunyai seorang anak laki-laki bernama Munna yang telah terbunuh,  persis seperti yang digambarkan oleh Ravi Shankar.  Yang berwajib sejauh itu memang sangat mencurigai dua orang sebagai pembunuhnya, seorang binatu bernama Chaturi dan seorang bankir bernama Jamahar, namun mereka dibebaskan karena kurangnya bukti. Munna dibunuh enam bulan sebelum Ravi lahir. Riset Dr. Stevenson terbukti kebenarannya secara sangat rinci ( Dr. Ian Stevenson, Twenty Cases Suggestive of Reincanation. University Press of Virginia, 1974. ).

Banyak dari kasus-kasus seperti diatas mempunyai bukti yang sangat kuat, ialah bahwa setelah kematian, seorang akan terlahir kembali dengan ingatan yang jelas pada kejadian yang sangat dramatis pada kehidupan lampaunya. Sebaliknya, sejauh ini, tidak pernah ada bukti-bukti yang dapat mendukung pandangan bahwa setelah kematian seorang akan pergi Surga kekal atau Neraka kekal  yang  tergantung pada perbuatan atau agama orang itu. Begitu pula dengan pandangan Materialistik yang memiliki paham “Kemusnahan pada kematian ” .

Jumlah para pemikir, filsuf serta ilmuwan yang menerima doktrin Kelahiran kembali meningkat secara sangat mengesankan. Thomas Huxley, ilmuwan yang memperkenalkan Sains pada abad XIX ke sistem pendidikan di Inggris, yang pula adalah ilmuwan pertama yang mendukung teori Darwin, percaya bahwa kelahiran kembali adalah doktrin yang benar-benar dapat diterima. Dalam bukunya “ Evolution and Ethics and other Essays ”, dia menulis :

“ Pada doktrin kelahiran kembali, baik yang berasal dari pandangan kaum Brahmin ataupun Buddhist, telah siap, semua sarana untuk menyusun pertahanan yang beralasan yang menghubungkan kosmos(Alam Semesta) dengan manusia,… Tapi paham yang adil ini belum lebih diterima dibanding  yang lainnya; dan para pemikir yang sembrono secara tak berhati-hati  menolaknya serta mencampakkannya sebagai sesuatu yang jelas tak masuk  akal. Sama halnya dengan doktrin evolusi; doktrin kelahiran kembali berakar pada dunia yang nyata; dan mampu mendapatkan dukungan-dukungan  seperti argumentasi yang kuat dari persamaan yang dapat memenuhinya.” (The Soul and the Universe ).

Professor Gustaf Stromberg, ahli astronomi Swedia, ahli fisika yang adalah kawan Einstein, juga menyebutkan paham Kelahiran kembali sebagai paham yang sangat memikat hati sebagai berikut :

“ Banyak pendapat yang berbeda, mengenai dapat atau tidaknya jiwa manusia ber-reinkarnasi ke dunia lagi. Pada tahun 1936 suatu kasus yang sangat menarik dilaporkan dan diteliti secara luas oleh mereka yang berwajib di India .

Seorang anak gadis (Shanti Devi dari Delhi) secara tepat dapat  menggambarkan kehidupan lalunya (di Mattra, lima ratus mil dari Delhi) yang berakhir sekitar setahun sebelum “ Kelahiran keduanya ”.  Dia menyebut nama  suami dan anaknya serta memberi gambaran mengenai riwayat hidup serta rumahnya yang lalu. Panitia penyelidik membawanya kerumah keluarganya pada kehidupan sebelumnya, yang ternyata membenarkan segala   pernyataannya. Diantara masyarakat India, Reinkarnasi adalah dianggap masalah biasa; hal yang mereka anggap luar biasa pada kasus ini adalah sedemikian banyaknya hal yang dapat diingat kembali oleh si  gadis ini. Kasus ini dan kasus-kasus yang sama dapat dianggap sebagai bukti tambahan tentang teori kekuatan daya ingat.” ( San Fransisco Examiner,28/8/1928 ).

Profesor Julian Huxley, ilmuwan terhormat dari Inggeris, mantan Direktur Jenderal UNESCO, percaya bahwa paham kelahiran kembali seirama dengan jalan pikiran ilmu pengetahuan :
“ Tidak ada kekuatan yang dapat merintangi terlepasnya ‘Roh kehidupan kekal’ makhluk pribadi, pada saat kematiannya, dengan berbagai cara ; sama seperti pesan-pesan radio yang terlepas dari pesawat pemancar radio dengan caranya sendiri pula. Tapi, hendaknya dicamkan bahwa pesan-pesan radio hanya akan berwujud kembali sebagai pesan setelah berkontak dengan struktur materi baru, yakni pesawat penerima-radio. Pada Roh, kita keluar darinya. Kemudian… tak pernah dapat berpikir atau merasakan lagi, bila tidak kembali “ berwujud “ dengan cara bagaimanapun. Kepribadian kita sangat didasari oleh jasmani kita, yang dengan sendirinya tidak mungkin hidup dalam makna sebenarnya, tanpa adanya “ Semacam badan “….. Saya dapat memikirkan sesuatu yang terlepas, yang sama keadaannya, pada lelaki dan wanita, seperti pesan-pesan radio pada pesawat pemancar; tapi dalam hal  “ Kematian “ semestinya, seperti yang dapat dimaklumi oleh siapa saja, yang terjadi adalah gejolak dalam berbagai bentuk yang mengembara sampai  mereka….. .datang kembali dalam wujud kesadaran yang aktual, setelah berkontak dengan sesuatu yang dapat bekerja sebagai “ pesawat penerima untuk batin “.

Henry Ford, Industrialis Amerika,tertarik pada masalah kelahiran kembali, sebab, tidak seperti paham agama lain, kelahiran kembali memberi kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri. Henry Ford berkata :

“ Saya menerima pandangan Reinkarnasi sejak saya berumur 26 tahun….., agama tidak menawarkan apapun dalam satu hal…. bekerja juga tidak memberi kepuasan yang lengkap, bekerja adalah hal yang sia-sia, bila kita tidak dapat menerapkan pengalaman yang kita kumpulkan pada satu kehidupan, pada kehidupan berikutnya. Sewaktu saya menemukan paham Reinkarnasi, rasanya seakan saya menemukan suatu rencana alam semesta. Saya sadar bahwa selalu ada kesempatan untuk melaksanakan ide-ide saya. Waktu bukan lagi suatu yang terbatas. Saya bukan lagi budak dari jarum-jarum jam…. Genius adalah suatu pengalaman. Ada pendapat yang menganggap, bahwa itu adalah karunia atau bakat, tapi sebenarnya itu adalah buah dari pengalaman-pengalaman yang panjang dalam beberapa kehidupan. Jiwa-jiwa ada yang lebih matang dari jiwa-jiwa yang lainnya…. Dengan mengetahui adanya Reinkarnasi, membawa ketenangan batiniah bagi saya… Apabila anda merekam percakapan ini, tulislah demikian ; bahwa ini memberi ketenangan batiniah. Saya suka berkomunikasi dengan yang lainnya tentang ketenangan yang diberikan oleh pandangan tentang kehidupan yang panjang.”

2 komentar:

  1. Greaat
    very nice posting ,

    BalasHapus
  2. Terima kasih kembali, semoga saja artikel-artikel ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. :)

    BalasHapus