Sabtu, Desember 10, 2011

Missionaris Buddhis


MISSIONARIS BUDDHIS



"Pergilah kalian, demi kebaikan semua, demi kebahagiaan semua, atas dasar belas kasih kepada dunia, demi manfaat, kesejahteraan, dan kebahagiaan para dewa dan manusia. Janganlah pergi berdua dalam satu jalan. Babarkanlah Dhamma ini, yang indah pada awalnya, indah pada tengahnya, dan indah pada akhirnya".
( Buddha Gotama : Marakatha, Mahavagga Pali, Vinaya Pitaka I)


AJARAN MISIONARI PERTAMA

Kutipan ayat di atas cukup menjelaskan bahwa ajaran Buddha adalah ajaran misionari pertama dalam sejarah dengan pesan universal bagi kebaikan (be good) dan kebahagiaan (be happy) segenap makhluk.

Setelah memeriksa alam semesta, Buddha mengetahui bahwa ada beberapa makhluk yang mampu memahami Dhamma yang pelik ini. Buddha memutuskan untuk mengajarkan Dhamma dengan mengatakan: "Pintu Nibbana kini telah terbuka. Aku akan membabarkan Dhamma kepada segenap makhluk agar mereka yang meyakini dan mau mendengarnya meraih manfaatnya." Setelah itu Buddha berkeliling India selama 45 tahun dengan hanya makan satu kali sehari dan tidur satu jam sehari, mengajarkan tentang kenyataan penderitaan dan jalan keluar dari penderitaan.


PRINSIP MISIONARI BUDDHIS

Demi kebaikan dan kebahagiaan semua makhluk.
Inilah motif dasar sekaligus akhir dari setiap misionari Buddhis; bukan sekadar demi kemuliaan Buddha atau keunggulan Dhamma semata.

Ehipassiko (Datang dan Lihatlah Sendiri).
Kebebasan berpikir dan bertanya itu sungguh penting; ajaran Buddha dijalankan secara "ehipassiko", yang artinya mengundang Anda untuk datang dan melihat sendiri, bukan datang dan percaya begitu saja.

Tidak Ada Fanatisme.
Ajaran Buddha dapat dikatakan bebas dari segala bentuk fanatisme. Ajaran Buddha bertujuan untuk menghasilkan perubahan internal dengan jalan penaklukan diri sendiri; bagaimana mungkin ajaran Buddha dikatakan mencari kekuasaan atau keuntungan sepihak? Buddha hanya menunjukkan jalan kebahagiaan, selanjutnya terserah setiap orang untuk memutuskan akan mengikutinya atau tidak.

Tidak Mengubah Agama Orang.
Umat Buddha tidak pernah menarik masuk dengan cara memaksakan pendapat dan keyakinan terhadap orang yang tidak berminat; juga tidak menggunakan berbagai rayuan atau tipuan untuk memenangkan pandangannya. Misionari Buddhis tidak pernah bersaing untuk mengubah agama orang.


Sumber: Missionaris Buddhis? - IndoForum
http://www.indoforum.org/t118073/#ixzz1g4fJqJGw



UDUMBARIKA SUTTA

“ Nigrodha, Aku mengatakan hal ini bukan bermaksud untuk mendapatkan murid,
atau untuk membuat seseorang melepaskan peraturan-peraturannya,
atau untuk membuat seseorang meninggalkan cara hidupnya,
atau untuk membuat seseorang melakukan apa yang sebenarnya dianggap olehnya sebagai salah,
atau untuk membuat seseorang melakukan sesuatu yang sebenarnya dianggap olehnya sebagai benar.

Nigrodha, ada beberapa hal yang tidak baik yang belum dilenyapkan,
bersifat mengotori dan mengarah kepada kelahiran kembali,
menakutkan, menciptakan akibat-akibat penderitaan di masa datang,
berhubungan dengan kelahiran, tua dan kematian.
Demi pelenyapan hal-hal inilah,
Aku mengajarkan Dhamma.”

** BUDDHA **
( Digha Nikaya 25; Patika Vagga;Udumbarika-Sihanada Sutta)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar