Sabtu, Desember 10, 2011

Yang Merupakan Dhamma dan Vinaya dan Yang Bukan Merupakan Dhamma dan Vinaya


YANG MERUPAKAN DHAMMA DAN VINAYA
DAN YANG BUKAN MERUPAKAN DHAMMA DAN VINAYA
(Anguttara Nikaya IV. 280)



Ada Delapan cara yang menandai apakah yang merupakan Dhamma dan Vinaya dan apakah yang bukan merupakan Dhamma dan Vinaya :

Apabila suatu Dhamma, apapun juga mereka adanya, dan dengan alasan apapun, jika bertujuan :
a)    Merangsang indriya-indriya dan pikiran.
b)    Tidak membebaskan diri dari dukkha.
c)    Tidak membuat puas dan bahagia dengan apa yang dimiliki.
d)    Menginginkan banyak.
e)    Tidak puas dengan apa yang telah dimiliki, dengan kata lain, setelah memperoleh ini, ingin itu.
f)    Terlalu banyak bergaul dengan teman-teman di dalam masyarakat (hanya untuk Bhikkhu).
g)    Malas dan menghabiskan waktu dengan sia-sia.
h)    Sukar dirawat dan dibantu (banyak keinginan dan tidak pernah merasa puas dengan apa  yang diperolehnya)


Maka, kita mengetahui bahwa Dhamma macam ini adalah bukan Buddha Dhamma ataupun Vinaya, ataupun ajaran Sang Guru Agung.


Sebaliknya, apabila Dhamma ini, atau apapun juga mereka adanya, adalah untuk tujuan :
a)    Mengurangi rangsangan indriya-indriya dan pikiran.
b)    Membebaskan diri dari dukkha.
c)    Tidak menumpuk kilesa (kekotoran batin).
d)    Puas dengan sedikit.
e)    Puas dan bahagia dengan apa yang telah dimiliki.
f)    Hidup di tempat-tempat yang sunyi, jauh dari orang-orang lain (hanya untuk para Bhikkhu).
g)    Usaha yang bersemangat.
h)    Mudah dirawat dan dibantu.

Maka, kita mengetahui bahwa Dhamma semacam ini adalah Dhamma dan Vinaya yang telah diajarkan oleh Guru Agung Sang Buddha.


]˜

Semoga bermanfaat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar