Kamis, Oktober 18, 2012

Khotbah Tentang Analisis Jenis-Jenis Pemberian (Dana)


KHOTBAH TENTANG ANALISIS JENIS-JENIS PEMBERIAN (DANA)
Majjhima Nikaya :142
DAKKHINAVIBHANGA SUTTA

Demikianlah telah kudengar.

Suatu ketika Sang Bhagava sedang berdiam di vihara Nigrodharama di Kapilavatthu di kerajaan Sakya. Pada kesempatan tersebut, Maha Pajapati Gotami, dengan membawakan sepasang jubah baru bersamanya, mendekati Sang Bhagava, memberikan penghormatan kepada Beliau, dan duduk di tempat yang sesuai. Setelah duduk, ia berkata kepada Sang Bhagava demikian:

“Yang Mulia, saya telah memintal (benang) dan menenun sendiri pasangan jubah baru ini, yang diperuntukkan bagi Sang Bhagava. Yang Mulia, semoga Sang Bhagava, karena belas kasih, menerima sepasang jubah baru dari saya ini.” Ketika diminta demikian, Sang Bhagava berkata kepada Maha Pajapati Gotami demikian: “Gotami, persembahkanlah kepada Sangha. Dengan mempersembahkannya kepada Sangha, kamu telah menghormati-Ku dan Sangha.”

Untuk kedua kalinya Maha Pajapati Gotami berkata kepada Sang Bhagava demikian: “Yang Mulia, saya telah memintal (benang) dan menenun sendiri pasangan jubah baru ini, yang diperuntukkan bagi Sang Bhagava. Yang Mulia, semoga Sang Bhagava, karena belas kasih, menerima sepasang jubah baru dari saya ini.” Untuk kedua kalinya juga Sang Bhagava berkata kepada Maha Pajapati Gotami demikian: “Gotami, persembahkanlah kepada Sangha. Dengan mempersembahkannya kepada Sangha, kamu telah menghormati-Ku dan Sangha.”

Untuk ketiga kalinya Maha Pajapati Gotami berkata kepada Sang Bhagava demikian: “Yang Mulia, saya telah memintal (benang) dan menenun sendiri pasangan jubah baru ini, yang diperuntukkan bagi Sang Bhagava. Yang Mulia, semoga Sang Bhagava, karena belas kasih, menerima sepasang jubah baru dari saya ini.” Untuk ketiga kalinya juga Sang Bhagava berkata kepada Maha Pajapati Gotami demikian: “Gotami, persembahkanlah kepada Sangha. Dengan mempersembahkannya kepada Sangha, kamu telah menghormati-Ku dan Sangha.”

Atas hal ini, Yang Mulia Ananda berkata kepada Sang Bhagava demikian: “Yang Mulia, semoga Sang Bhagava menerima pasangan jubah baru Maha Pajapati Gotami. Yang Mulia, Maha Pajapati Gotami telah melakukan banyak hal untuk Sang Bhagava, beliau telah menjadi ibu angkat Anda, beliau telah membesarkan Anda, beliau telah memberi makan dan menyusui Anda dari air susunya sendiri. Beliau menyusui Anda setelah ibu Anda meninggal dunia. Yang Mulia, Sang Bhagava juga telah melakukan banyak hal untuk Maha Pajapati Gotami. Yang Mulia, karena Sang Bhagava, Maha Pajapati Gotami telah mengambil perlindungan dalam Buddha, Dhamma dan Sangha. Yang Mulia, karena Sang Bhagava, Maha Pajapati Gotami telah menghindari pembunuhan, pengambilan barang yang tidak diberikan, perbuatan asusila, perkataan dusta, dan konsumsi minuman keras. Yang Mulia, karena Sang Bhagava, Maha Pajapati Gotami memiliki keyakinan sempurna yang tidak tergoyahkan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha, serta diberkahi dengan kebajikan moral (sila) yang dimuliakan para orang mulia (ariya). Yang Mulia, karena Sang Bhagava, Maha Pajapati Gotami tidak memiliki keraguan tentang dukkha, sebab dukkha, akhir dukkha, dan jalan menuju akhir dukkha. Yang Mulia, Sang Bhagava juga telah melakukan banyak hal untuk Maha Pajapati Gotami.”

“Ananda, apa yang kamu katakan adalah benar. Ananda, seorang siswa, dikarenakan gurunya, mengambil perlindungan dalam Buddha, Dhamma dan Sangha. Ananda, Aku tidak mengajarkan bahwa jalan terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih bagi siswa tersebut dengan menghormati guru tersebut, dengan menyambutnya, dengan memberikan penghormatan kepadanya dengan telapak tangan yang disatukan diangkat (ke atas kepala), dengan memberikannya kebutuhan-kebutuhan seperti jubah, makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk digunakan jika sakit.”

“Ananda, seorang siswa, dikarenakan gurunya, menghindari pembunuhan, pengambilan barang yang tidak diberikan, perbuatan asusila, perkataan dusta, dan konsumsi minuman keras. Ananda, Aku tidak mengajarkan bahwa jalan terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih bagi siswa tersebut dengan menghormati guru tersebut, dengan menyambutnya, dengan memberikan penghormatan kepadanya dengan telapak tangan yang disatukan diangkat (ke atas kepala), dengan memberikannya kebutuhan-kebutuhan seperti jubah, makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk digunakan jika sakit.”

“Ananda, seorang siswa, dikarenakan gurunya, memiliki keyakinan sempurna yang tidak tergoyahkan terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha, serta diberkahi dengan sila yang dimuliakan para ariya. Ananda, Aku tidak mengajarkan bahwa jalan terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih bagi siswa tersebut dengan menghormati guru tersebut, dengan menyambutnya, dengan memberikan penghormatan kepadanya dengan telapak tangan yang disatukan diangkat (ke atas kepala), dengan memberikannya kebutuhan-kebutuhan seperti jubah, makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk digunakan jika sakit.”

“Ananda, seorang siswa, dikarenakan gurunya, tidak memiliki keraguan tentang dukkha, sebab dukkha, akhir dukkha, dan jalan menuju akhir dukkha. Ananda, Aku tidak mengajarkan bahwa ini adalah jalan terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih bagi siswa tersebut dengan menghormati guru tersebut, dengan menyambutnya, dengan memberikan penghormatan kepadanya dengan telapak tangan yang disatukan diangkat (ke atas kepala), dengan memberikannya kebutuhan-kebutuhan seperti jubah, makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk digunakan jika sakit.”

“Ananda, terdapat persembahan yang diberikan kepada empat belas jenis individu makhluk. Apakah keempatbelas jenis tersebut?

1.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Tathagata yang layak menerima penghormatan istimewa dan yang mencapai Pencerahan Sempurna dengan upaya sendiri.

2.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Pacekka Buddha.

3.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Arahat siswa Sang Tathagata.

4.    Persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Arahatta Phala (yaitu seseorang yang telah mencapai Arahatta Magga).

5.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Anagami.

6.    Persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Anagami Phala (yaitu seseorang yang telah mencapai Anagami Magga).

7.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Sakadagami.

8.    Persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Sakadagami Phala (yaitu seseorang yang telah mencapai Sakadagami Magga).

9.    Persembahan yang diberikan kepada seorang Sotapanna.

10.  Persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Sotapatti Phala (yaitu seseorang yang telah mencapai Sotapatti Magga).

11.  Persembahan yang diberikan dalam masa ketika ajaran Buddha tidak ada, kepada seseorang yang hidup melepaskan kesenangan indera.*

12.  Persembahan yang diberikan kepada seorang duniawi biasa yang diberkahi dengan moralitas.

13.  Persembahan yang diberikan kepada seorang duniawi biasa yang tanpa moralitas.

14.  Persembahan yang diberikan kepada seekor hewan.”

“Ananda, dari keempat belas jenis persembahan ini, persembahan yang diberikan kepada seekor hewan akan menghasilkan seratus bagian manfaat. Persembahan yang diberikan kepada seorang duniawi biasa yang tanpa moralitas akan menghasilkan seribu bagian manfaat. Persembahan yang diberikan kepada seorang duniawi biasa yang diberkahi dengan moralitas akan menghasilkan seratus ribu bagian manfaat. Persembahan yang diberikan dalam masa ketika ajaran Buddha tidak ada kepada seseorang yang hidup melepaskan kesenangan indera akan menghasilkan manfaat yang berkelipatan seratus dari sepuluh juta. Persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Sotapatti Phala akan menghasilkan manfaat yang tidak terhitung dan tidak terhingga.

Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Sotapanna. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Sotapanna. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Sakadagami Phala. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Sakadagami. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Anagami Phala. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Anagami. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seseorang yang sedang berlatih untuk mencapai Arahatta Phala. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Arahat. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Pacceka Buddha. Tidak perlu mengatakan berapa banyak manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada seorang Tathagata yang layak menerima penghormatan istimewa dan yang mencapai Pencerahan Sempurna dengan upaya sendiri.”

“Ananda, terdapat tujuh jenis persembahan yang diberikan kepada Sangha. Apakah ketujuh jenis tersebut?

1.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha yang dipimpin oleh Sang Buddha yang terdiri atas para bhikkhu dan bhikkhuni.

2.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha yang terdiri atas para bhikkhu dan bhikkhuni setelah wafatnya Sang Tathagata.

3.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha yang hanya terdiri atas para bhikkhu.

4.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha yang hanya terdiri atas para bhikkhuni.

5.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha dengan permintaan, ‘Semoga Sangha menunjuk sekian orang bhikkhu dan bhikkhuni untuk menerima persembahan saya.’

6.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha dengan permintaan, ‘Semoga Sangha menunjuk sekian orang bhikkhu untuk menerima persembahan saya.’

7.    Persembahan yang diberikan kepada Sangha dengan permintaan, ‘Semoga Sangha menunjuk sekian orang bhikkhuni untuk menerima persembahan saya’.”

“Ananda, pada masa yang akan datang akan terdapat mereka yang adalah pertapa (samana) yang hanya dalam nama dan yang hanya memiliki sehelai jubah yang mengelilingi lehernya, yang tanpa moralitas dan yang perilakunya tidak bermoral. Sebuah persembahan dapat diberikan kepada orang-orang demikian, yang tanpa moralitas, dengan niat untuk memberikan persembahan kepada Sangha (dari para bhikkhu yang diberkahi dengan moralitas). Ananda, Aku mengajarkan bahwa bahkan dalam kasus demikian, manfaat yang diperoleh dari persembahan tersebut tidak terhitung dan tidak terbatas. Ananda, ini tidak berarti Aku mengajarkan bahwa manfaat yang diperoleh dari persembahan yang diberikan kepada individu lebih besar daripada persembahan yang diberikan kepada Sangha.”

“Ananda, terdapat empat jenis kemurnian dari persembahan. Apakah keempat jenis tersebut? (1) Ananda, terdapat persembahan di mana pemberinya murni tetapi penerimanya tidak. (2) Ananda, terdapat persembahan di mana penerima persembahan tersebut adalah murni tetapi pemberinya tidak. (3) Ananda, terdapat persembahan di mana baik pemberi maupun penerimanya tidak murni. (4) Ananda, terdapat persembahan di mana pemberi dan penerimanya adalah murni.”

“Ananda, apakah jenis persembahan di mana pemberinya adalah murni tetapi penerimanya tidak? Ananda, dalam hal ini, sang pemberi diberkahi dengan moralitas dan memiliki perilaku yang baik; sang penerima tidak memiliki moralitas dan berperilaku tidak bermoral. Ananda, jenis persembahan yang demikian adalah jenis persembahan di mana pemberinya adalah murni tetapi penerimanya tidak.”

“Ananda, apakah jenis persembahan di mana penerimanya adalah murni tetapi pemberinya tidak? Ananda, dalam hal ini, sang pemberi tidak memiliki moralitas dan berperilaku tidak bermoral; sang penerima diberkahi dengan moralitas dan memiliki perilaku yang baik. Ananda, jenis persembahan yang demikian adalah jenis persembahan di mana penerimanya adalah murni tetapi pemberinya tidak.”

“Ananda, apakah jenis persembahan di mana baik pemberi maupun penerimanya tidak murni? Ananda, dalam hal ini, sang pemberi dan sang penerima tidak memiliki moralitas dan berperilaku tidak bermoral. Ananda, jenis persembahan yang demikian adalah jenis persembahan di mana baik penerima maupun pemberinya tidak murni.”

“Ananda, apakah jenis persembahan di mana pemberi dan penerimanya adalah murni? Ananda, dalam hal ini, sang pemberi dan sang penerima diberkahi dengan moralitas dan memiliki perilaku yang baik. Ananda, jenis persembahan yang demikian adalah jenis persembahan di mana pemberi dan penerimanya adalah murni. Ananda, inilah keempat jenis kemurnian dari persembahan.”

Demikianlah yang dikatakan Sang Bhagava. Setelah mengatakan hal ini, Sang Sugata, Sang Guru, lebih lanjut mengatakan:

“Seseorang tertentu yang diberkahi dengan moralitas memberikan persembahan berupa objek yang diperoleh dengan benar kepada seseorang yang tanpa moralitas, dengan kemurnian pikiran dan sangat meyakini akibat dari perbuatan (kamma). Jenis persembahan itu adalah jenis persembahan yang murni berkenaan dengan orang yang memberikan persembahan.”

“Seseorang tertentu yang tanpa moralitas memberikan persembahan berupa objek yang diperoleh dengan tidak benar kepada seseorang yang diberkahi dengan moralitas, tanpa kemurnian pikiran dan tanpa keyakinan terhadap akibat dari perbuatan. Jenis persembahan itu adalah jenis persembahan yang murni berkenaan dengan orang yang menerima persembahan.”

“Seseorang tertentu yang tanpa moralitas memberikan persembahan berupa objek yang diperoleh dengan tidak benar kepada seseorang yang tanpa moralitas, tanpa kemurnian pikiran dan tanpa keyakinan terhadap akibat dari perbuatan. Aku tidak mengajarkan bahwa jenis persembahan itu menghasilkan manfaat yang besar.”

“Seseorang tertentu yang diberkahi dengan moralitas memberikan persembahan berupa objek yang diperoleh dengan benar kepada seseorang yang juga diberkahi dengan moralitas, dengan kemurnian pikiran dan sangat meyakini akibat dari perbuatan. Aku mengajarkan bahwa jenis persembahan itu sesungguhnya menghasilkan manfaat yang besar.”

“Seseorang tertentu yang bebas dari kemelekatan memberikan persembahan berupa objek yang diperoleh dengan benar kepada seseorang yang juga bebas dari kemelekatan, dengan kemurnian pikiran dan sangat meyakini akibat dari perbuatan. Aku mengajarkan bahwa jenis persembahan itu sesungguhnya adalah yang terbesar di antara persembahan-persembahan berupa kebutuhan materi.”
___________________________
* Orang yang hidup melepaskan kesenangan indera, yaitu seseorang yang meyakini akibat dari perbuatan yang disertai kehendak dan melepaskan diri dari kesenangan indera melalui pencapaian kemampuan batin.


Diterjemahkan dari: DAKKHINAVIBHANGA SUTTA / uparidak.htm

-oOo-




Tidak ada komentar:

Posting Komentar