Minggu, Januari 02, 2011

SIAPAKAH AKU ?

SIAPAKAH AKU ?

Aku dimasa kecil, bukanlah diriku ketika aku berusia muda,
Aku dimasa muda, bukanlah diriku ketika aku dewasa,
Aku dimasa dewasa, bukanlah diriku ketika aku berusia matang,
Aku dimasa usia matang, bukanlah diriku yang sekarang,
Aku yang sekarang, esok hari sudah bukan diriku yang kemarin,
Aku yang sekarang, juga bukan diriku dimasa yang akan datang,
Lalu….siapa hakekat sesungguhnya “aku” ini ?

Dari kelahiran tumbuh menjadi anak-anak, kemudian tumbuh menjadi dewasa dan menjadi tua….,adalah suatu proses perubahan tubuh jasmani menuju kelapukan dan kehancuran, siapapun tak dapat menghindari kenyataan ini, adalah hukum alam yang pasti, yang tidak dapat ditawar-tawar dengan cara apapun.

Mengamati adanya proses perubahan itu, kusadari bahwa aku tidak memiliki kuasa apapun atas diriku sendiri, tidak ada bagian terkecil sekalipun dari tubuh ini yang dapat kuperintahkan untuk tidak mengalami perubahan dan tidak ada satupun yang dapat kuperintahkan sesuai dengan kehendakku agar menjadi seperti ini dan menjadi seperti itu.

“ Hai rambutku…..karena kamu adalah milikku, maka mulai sekarang kuperintahkan kamu jangan pernah lagi tumbuh menjadi panjang walau hanya satu centimeter, karena ongkos potong rambut sekarang mahal…!!”., tetap saja sang rambut nggak akan perduli dan  akan tumbuh terus.

“ Hai Perutku….karena hari ini aku punya niat untuk tidak makan, maka kuperintahkan agar kamu jangan lapar….!”, pada saatnya tetap saja “ wong mbambung “ yang ada di perut kita akan berteriak minta diisi makanan.

“ Hai wajahku nan buruk rupa….karena kamu adalah milikku, maka kuperintahkan agar kamu berubah menjadi tampan rupawan !”, sampai kapanpun wajah buruk ini nggak akan berubah tampan, malah kalau sudah makin tua ya tambah buruk keriput sana-sini.

Saat kepala terbentur sesuatu, kita pasti meringis sambil gosok-gosok kepala menahan rasa sakit, kita tidak dapat memerintahkan kepala ini agar tidak merasa sakit…….

Sampai disini kita dapat memahami bahwa “Walaupun tubuh ini terlihat seperti Diri kita, namun ia tetap terkena penuaan dan pelapukan, ia pun tidak dapat menuruti keinginan kita, dan ia tidak dapat pula diatur sekehendak kita, maka sesungguhnya ‘Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku.” dan ini adalah kenyataan yang siapapun dapat mengerti dan merasakannya.

Apakah kita masih dapat mengatakan bahwa diri ini adalah milikku ?

Tumbuh-tumbuhan, hewan, gedung-gedung, gunung, daratan, lautan,cuaca, dan alam luar angkasa …semuanya mengalami proses perubahan dan selalu dalam keadaan berubah, oleh karena itu tidak kekal adanya.

“ Segala sesuatu yang berkondisi tidak kekal adanya.......”
 ( Dhammapada XX ; 277 )

“ Segala sesuatu yang berkondisi adalah tanpa inti..... “
( Dhammapada XX ; 279 )

“ Apapun yang tidak kekal adalah dukkha,
apapun yang berupa dukkha adalah bukan pribadi
( diriku, aku, milikku ).
( Samyutta Nikaya 35 : 1, 22 : 46 )

Salam Metta,

Sabbe satta bhavantu sukhitatta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar