Senin, Mei 23, 2011

Koan Zen. 24 :Pendeta mengencingi patung Buddha

KOAN ZEN : 24. PENDETA MENGENCINGI PATUNG BUDDHA


Suatu hari dua pendeta Zen berjalan di tengah hutan. Tiba-tiba pendeta Zen yang lebih tua mau kencing.

Dengan tanpa beban pendeta tua ini kencing di sebelah patung Buddha.

Tentu saja pendeta yang muda marah.

Tanpa menoleh se-inchi pun pendeta tua tadi berkata :

“Tunjukkan kepada saya, suatu tempat di mana tidak ada Buddha”

Tentu saja dijawab standar kalau semua tempat adalah Buddha.

Dengan enteng pendeta tua bertanya balik :

“Kalau begitu saya kencing di mana dong?”


Pembahasan :
Menganggap atribut agama sebagai sesuatu yang suci tentu baik. Namun melekat berlebihan pada konsep kesucian, kemudian memproduksi kekotoran batin , tentu layak direnungkan.

Terutama karena kesucian tidak diciptakan untuk menghasilkan kemarahan /permusuhan. Lebih-lebih kalau konsep kesucian menghasilkan pembunuhan.  Kesucian juga mengerikan.

Kesucian ada karena ada kekotoran, tanpa kekotoran kesucian menghilang.
Totalitas dari keduanya itulah yang membebaskan.

]˜


Tidak ada komentar:

Posting Komentar