Sabtu, September 22, 2012

Tutup Toples


TUTUP TOPLES



Jika anda memasukkan sekumpulan belalang kecil kedalam toples yang ditutup plastik, belalang-belalang itu akan melompat-lompat keatas dan menabrak tutupnya berulang-ulang. Setelah didiamkan beberapa lama, belalang-belalang itu akan terus melompat, tapi tidak setinggi sebelumnya. belalang itu mulai melompat agar tidak menabrak tutup plastik toples tersebut.

Jika hal itu telah terjadi sekalipun kita membuka tutup plastik toples, tidak akan ada belalang yang melompat keluar.

Belalang itu tidak melompat keluar bukan karena tidak sanggup, tapi karena mereka terkondisikan untuk melompat hanya setinggi itu.

Manusia mengalami hal yang sama. Kita memulai kehidupan ini dengan menulis buku, mendaki gunung, memecahkan rekor atau menyumbangkan sesuatu. Pada awalnya, mimpi dan ambisi itu tak ada batasnya. Tetapi sepanjang kehidupan yang kita lewati, kepala kita menabrak "tutup toples" dan kaki kita tersandung beberapa kali. Kondisi ini diperkuat dengan komentar-komentar negatif yang kita serap pada lingkungan. Yang membuat kita mengondisikan diri sendiri untuk "tidak melompat terlalu tinggi". Bukan karena kita tidak mampu, tapi karena kita telah dikondisikan seperti itu.

Mari kita bersama-sama merefleksikan hidup dan diri kita, apakah selama ini kita sudah memberikan lompatan yang paling tinggi yang bisa kita lakukan ?

Karena pribadi-pribadi sukses adalah orang-orang yang terus melompat sekuat tenaga mereka, kendatipun terantuk batas. Sehingga jika saatnya "tutup toples" itu dibuka, mereka yang akan melompat keluar dari toples dan menikmati kebebasan.

Kutipan dari Albert Einstein mensarikan tulisan ini dengan baik :

"Saya bisa mendapatkan teori itu bukan karena saya sangat jenius,
tapi karena saya bergumul dengan permasalahan itu lebih lama daripada orang lain"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar