Minggu, Juli 14, 2013

Jalan Menuju Surga

JALAN MENUJU SURGA

Sang Buddha mengajarkan bahwa apa yang terjadi kepada kita setelah kehidupan ini tergantung bagaimana kita berkelakuan dalam kehidupan sekarang. Jalan menuju Surga tidaklah dengan keyakinan atau pemujaan, tetapi dengan berbuat kebajikan dan menghindari segala bentuk kejahatan.

Tidak ada ketentuan untuk berdoa, memuja atau bahkan harus percaya pada Buddha untuk memiliki kehidupan yang baik di masa yang akan datang.

Sang Buddha tidak pernah mengatakan ‘ Pujalah saya dan Anda akan mendapatkan pahala’. Beliau juga tidak pernah mengancam untuk mengadili siapapun yang tidak percaya atau tidak mengikuti ajaranNya. Bahkan Beliau berkata bahwa tidak ada salahnya untuk meragui diriNya, karena kebanyakan orang memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk memahami AjaranNya.

Beliau menekankan bahwa setiap orang harus mencari, memahami, dan mengalami kebenaran untuk diri mereka sendiri, dan tidak dengan memiliki kepercayaan buta terhadap siapapun atau apapun.

Oleh sebab  itu, umat Kristen, Hindu, Muslim, Yahudi, Buddhis, Taois, Konfusianis dan bahkan Atheis, semuanya dapat menikmati kehidupan mendatang  yang bahagia, semua orang dapat masuk surga. Tetapi tentu saja apabila mereka telah menjadi orang yang ‘baik’ !


Mettacittena,

Amaro Tanhadi


Sumber bacaan : Siapapun dapat ke Surga – Cukup bersikap Baik!- T Y LEE




5 komentar:

  1. Sederhana tapi langsung mengena...HanZ

    BalasHapus
  2. :) "Kebanyakan orang menginginkan kehidupan di surga , namun sangat sedikit orang yang berjalan menuju kesana." [Th]

    BalasHapus
  3. Saya pribadi lebih berpendapat "surga", "neraka", itu urusan nanti. Urusan kita adalah apa yg kita hadapi sekarang. Bagaimana kita menjalani hidup yg "berkwalitas". Hidup yg berguna bagi orang lain dan diri sndri. Jgn kita berbuat baik hanya semata mengharapkan "surga". Kalo tidak ada imbalan surga, berarti tidak perlu berbuat baik. Menurut saya lbh tepat kalo berbuat baik karena itu memang perlu.

    Saya berusaha mengamalkan ajaran Buddha dgn menghargai hak hidup, mahluk apapun itu. Tapi terkadang saat membersihkan rumah, saya masih terpaksa menggunakan obat nyamuk utk menyingkirkan (membunuh) semut dan kecoa, walaupun kadang selama masih bisa saya hanya menggunakan sapu biasa utk menyingkirkannya (tdk membunuh). Saya tidak tahu, dgn perbuatan saya tersebut, saya akan masuk surga ato neraka. Yg saya tahu, perbuatan itu saya lakukan karena itu memang perlu.

    Gmn tanggapan bapak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget ! sebab tujuan akhir umat Buddha adalah Nibbana/Nirwana, bukan surga yang masih berkondisi. Yang terpenting, cukuplah kita dengan sadar bahwa saat ini kita sedang berlatih keras untuk senantiasa melakukan perbuatan-perbuatan baik dan bajik tanpa pamrih melalui pikiran, ucapan dan jasmani.

      Soal usaha tidak menyakiti/membunuh serangga dan semacamnya, yang kadang 'terasa' menganggu, semua kembali kepada kebijaksanaan kita masing-masing, karena kita sendirilah yang menciptakan dan memetik buah karmanya.

      Anumodana atas sharing pendapatnya,

      Mettacittena,

      Tanhadi

      Hapus
  4. Anumodana pak Tanhadi
    Buddha memberkat,i Saya bahagia membacanya
    Sadhu Sadhu Sadhu....

    BalasHapus