BUKU PINTAR AGAMA BUDDHA
Oleh : Tanhadi
KELOMPOK : E
Ehi : 1). Datanglah, 2). Kemarilah.
Ehipassiko : Datang dan lihat .
Ajaran Sang Buddha juga dikenal sebagai Ehi-passiko, ialah mengundang untuk “datang dan melihat” dan bukan untuk “datang dan percaya”.
Sang Buddha pernah bersabda :
“ O bhikkhu, telah aku katakan bahwa pemusnahan kekotoran batin dan noda-noda hanya dapat dilakukan oleh orang yang “tahu” dan “dapat melihat” dan bukan oleh orang yang “tidak tahu” dan tidak dapat melihat”.
Berkenaan dengan Kesadaran agung yang telah dicapainya sendiri Sang Buddha berkata : “ Mata telah lahir, pengertian telah lahir, kebijaksanaan telah lahir, pengetahuan telah lahir, cahaya telah lahir”. (Anguttara nikaya I:8).
Yang selalu kita temukan adalah “ melihat” disebabkan oleh pengertian dan kebijaksanaan (nana-dassana) dan bukan disebabkan oleh “percaya”.
Konsep Ehipassiko
Ehipassiko artinya “datang dan buktikan sendiri”. Sang Buddha selalu memperingati setiap orang yang ingin menjadi umat Buddha agar tidak terburu-buru dan langsung percaya, tetapi agar terlebih dahulu menyelidiki kebenaran ajaran agama Buddha. Setelah merasakan dan meyakini ajaran agama Buddha benar, barulah orang tersebut dapat menjadi umat Buddha. Agama Buddha bukanlah agama yang memaksa seorang untuk langsung percaya, tapi lebih menekankan kebebasan dan toleransi antar umat beragama.
Konsep kebebasan berpikir
Di dalam Buddhisme, diberikan kebebasan berpikir yang seluas-luasnya. Oleh sebab itu tidak bertentangan dengan logika. Tidak ada larangan bagi umat Buddha untuk memikirkan sesuatu yang dianggap tabu oleh agama karena takut oleh hukuman atau kutukan dari makhluk adikuasa, misal tentang makhluk adikuasa dan kebenaran rebirth. Bahkan sang Buddha sendiri telah menegaskan, bila suatu waktu orang tersebut menemukan ajaran Buddha tidak benar atau tidak rasional, orang tersebut boleh meninggalkan agama Buddha (ehipassiko).
Eka : 1). Satu, 2). Sendiri.
Ekaggatã/(skt.ekãgratã) : 1). Kemanunggalan, 2). Pikiran terpusat dengan kuat, 3). Ketenangan batin.
Merupakan pemusatan pikiran, ia juga disebut konsentrasi atau meditasi atau samadhi. Ini adalah hal yang sangat penting di dalam jhana, yaitu pencapaian dari alam pikiran yang lebih tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar