RINTANGAN-RINTANGAN DALAM PENGEMBANGAN BATIN
Oleh: Bhikkhu Sukhemo Mahathera, MA
Seorang umat perumah-tangga melaksanakan 5 sila atau 8 sila dengan seksama, dengan dasar sila tersebut kemudian mengembangkan samadhi supaya pikirannya menjadi tenang dan terpusat. Dengan dasar samadhi inilah ia mengembangkan panna dengan melaksanakan vipassana (pandangan terang) sehingga dapat mengikis kekotoran bathin: keserakahan, kemarahan/kebencian, dan kegelapan bathin, sedikit demi sedikit sampai tuntas dan akhirnya dapat mencapai tingkat kesucian.
Terdapat dua macam latihan:
· Samatha Bhavana (ketenangan bathin) dan
· Vipassana Bhavana (penerangan bathin).
Samatha Bhavana hanya menekan kekotoran bathin untuk sementara waktu saja, sedangkan Vipassana Bhavana dapat membasmi kekotoran bathin sampai tuntas.
Obyek dari Vipassana adalah ketidak-kekalan (anicca), atau penderitaan (dukkha), atau tanpa 'aku' (anatta).
Seseorang yang mempunyai kemampuan bathin tetapi belum suci karena kekotoran bathinnya ditekan tidak muncul. Ia hanya mengembangkan Samatha tanpa mengembangkan Vipassana. Jika Vipassana dikembangkan ia tidak akan jatuh lagi.
Demikian juga jika sudah mencapai kesucian ia tidak akan mengunakan kemampuan bathinnya untuk tujuan yang tidak baik.
Ada dua macam samadhi, yaitu:
· Upacara Samadhi (konsentrasi pikiran yang mendekati tercerap) dan
· Appana Samadhi atau Jhana (konsentrasi pikiran yang tercerap).
Untuk mencapai samadhi maka seseorang harus dapat mengatasi lima rintangan bathin (nivarana) yang terdiri dari:
· Nafsu indria (Kamachanda)
· Niat buruk (Byapada)
· Lesu dan malas (Thina-middha)
· Pikiran kacau (Uddhacca-kukkucca)
· Keragu-raguan (Vicikiccha)
Salam Metta,
Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua makhluk berbahagia
]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar