KISAH SEYYASAKA THERA
Dhammapada IX: 117
Ketika itu ada seorang Thera yang bernama Seyyasaka
yang mempunyai kebiasaan masturbasi. Ketika mendengar hal tersebut, Sang Buddha
menegurnya, karena melakukan sesuatu yang mengakibatkan seseorang jauh dari
memperoleh magga dan phala. Pada saat itu juga, Sang Buddha menetapkan
peraturan larangan menikmati kesenangan seksual bagi para bhikkhu, peraturan
Sanghadisesa. Pelanggaran (apatti) peraturan itu menyebabkan hukuman dan
diskors oleh Sangha.
Kemudian Sang Buddha menambahkan, "Jenis pelanggaran
ini dapat mengakibatkan hasil perbuatan jahat di dunia ini maupun di masa
mendatang".
Kemudian Sang Buddha membabarkan syair
117 berikut:
Apabila seseorang berbuat jahat,
hendaklah ia tidak mengulangi
perbuatannya itu,
dan jangan merasa senang dengan
perbuatan itu;
sungguh menyakitkan akibat dari memupuk
perbuatan jahat.
]
Sumber:
Dhammapada Atthakatha —Kisah-kisah
Dhammapada, Bhikkhu Jotidhammo (editor),
Vidyasena Vihara Vidyaloka, Yogyakarta,
1997.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar