Kisah Sebuah
Pensil dan Penghapus
Pensil : "Maafkan aku
Penghapus..."
Penghapus : "Maafkan aku?,
untuk apa Pensil? . Kamu tidak melakukan kesalahan apapun kepadaku..."
Pensil : "Aku minta
maaf karena aku telah membuatmu terluka. Setiap kali aku melakukan kesalahan,
kamu selalu berada disana untuk menghapusnya. Namun setiap kali kamu membuat
kesalahanku lenyap, kamu kehilangan sebagian dari dirimu. Kamu akan menjadi
semakin kecil dan kecil setiap saat..."
Penghapus : "Hal itu
memang benar...Namun aku sama sekali tidak merasa keberatan. Kau lihat, aku
memang tercipta untuk melakukan hal itu. Diriku tercipta untuk selalu
membantumu setiap saat kau melakukan kesalahan. Walaupun suatu hari, aku tahu
bahwa aku akan pergi dan kau akan mengganti diriku dengan yang baru. Aku
sungguh bahagia dengan peranku. Jadi tolonglah, kau tak perlu khawatir. Aku
tidak suka melihat dirimu bersedih..."
___________
Renungan :
Si Penghapus
adalah Orang Tua kita.
Si Pensil adalah
diri kita sendiri.
Orang tua akan
selalu ada untuk anak-anaknya,
Untuk memperbaiki
kesalahan anak-anaknya.
Namun, terkadang,
seiring berjalannya waktu,
Orang tua akan
terluka (bertambah tua) dan akan menjadi
semakin kecil ( dan akhirnya meninggal). Walaupun anak-anak mereka pada
akhirnya akan menemukan seseorang yang baru (Suami atau Istri), Namun orang tua
akan selalu tetap merasa bahagia atas apa yang mereka lakukan terhadap
anak-anaknya dan akan selalu merasa tidak suka bila melihat buah hati tercinta
mereka merasa khawatir ataupun sedih.
“Saat itu…
Aku masih menjadi
Si Pensil,
Sungguh hal itu membuat
perasaanku tenggelam dalam kesedihan,
Ketika melihat si
penghapus atau orang tua saya semakin bertambah tua dan rapuh.
Dan kini….
Yang tertinggal
hanyalah jejak pengorbanan si Penghapus dengan segala kenangan yang pernah aku
lalui dan miliki bersama mereka..."
-oOo-
____________
** Kisah
ini saya dedikasikan secara khusus kepada Almarhum kedua orang tua saya. (Tanhadi)
Seandainya dari awal kita memahami bahwa suatu saat Pensil akan menjadi penghapus dan Penghapus akan menjadi Pensil.
BalasHapusOh.. biasanya semuanya disadari ketika sudah terlambat.
Benar demikianlah adanya, dan sekarang saya menggantikan posisi mereka menjadi si Penghapus...:)
BalasHapusKeren...dan sangatenyentuh...
BalasHapus